TEMPO.CO , Kuala Lumpur - Maskapai Malaysia Airline akhirnya mengubah rute perjalanannya setelah penembakan pesawatnya MH17 di wilayah timur Ukraina, Kamis 17 Juli 2014. Selain Malaysia Airlines, sejumlah maskapai penerbangan lainnya sudah terlebih dulu mengubah rute mereka. (Baca: MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?)
"Dengan segera semua penerbangan Eropa yang dioperasikan oleh maskapai Malaysia Airlines akan mengambil rute alternatif menghindari rute biasa," ujar Malaysia Airlines melalui websitenya. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Asosiasi Angkutan Udara Internasional, sebelumnya menyatakan, baha rute aman udara boleh dilewati oleh pesawat udara manapun dan tidak tunduk pada aturan pembatasan. (Baca: Jejak Perjalanan MH17 yang Jatuh di Ukraina)
Malaysia Airlines juga menyatakan, saat ini mereka fokus bekerja sama dengan para responden darurat serta pemerintah untuk memobilisasi dukungan penuh untuk menyediakan semua yang mungkin dibutuhkan keluarga korban. Malaysia sudah mengirimkan tim mereka ke Amsterdam yangterdiri dari sekelompok perawat dan relawan untuk membantu anggota keluarga dan penumpang. (Baca juga: 121 Jenazah Korban MH17 Ditemukan)
Juru bicara maskapai asal Korea Selatan. Asiana, Lee Hyomin, menyatakan, Asiana memiliki rute pesawat kargo yang terbang seminggu sekali melewati Ukraina. Namun sejak Maret lalu, penerbangan itu sudah dialihkan. Mereka mempertimbangakan situasi di atas Semenanjung Krimea yang semakin memburuk. (Baca: Daftar 12 WNI Korban Jatuhnya MH17 di Ukraina)
Masakapai Korean Airline juga mengalihkan penerbangannya sejak Maret lalu. Menurut salah satu pejabat Korean Airlines kepada situs abcnews.go.com, Korean Ariline memiliki 26 penerbangan kargo dan 16 penerbangan komersil yang sebelumnya sering melintas di atas Ukraina.
Demikian pula dengan maskapai Qantas Airlines yang juga sudah menghentikan penerbangannya di atas Ukraina sejak beberapa bulan yang lalu. Mereka menggeser 645 kilometer rute penerbangan London-Dubai, yang tadinya melewati Ukraina ke arah selatan.
Administrasi Penerbangan Cina langsung menginstruksikan semua maskapai domestik milik mereka menghindari rute Ukraina seusai penembakkan MH17. Padahal saat ini ada sekitar 28 perjalanan bolak-balik ke Cina yang rencananya melewati rute di atas Ukraina.
Ahli penerbangan Amerika, Norman Shanks mengatakan, sebelumnya pihak Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, bebeapa hari sebelum kejadian tertembaknya MH17 sudah memperingatkan beberapa maskapai agar tidak terbang di atas wilayah Ukraina.
"Tapi masih saja banyak operator penerbangan yang tetap menggunakan rute tersebut, karena rute yang lebih pendek, yang berarti menghabiskan lebih sedikit bahan bakar," kata Shark kepada situs abcnews.go.com. "Terutama masakapai yang kekurangan uang," tambahnya.
GUARDIAN | ABCNEWS | SFGATE | CHETA NILAWATY
Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina