TEMPO.CO, Sepang - Seorang insinyur perminyakan lolos dari maut lantaran perusahaan tempat dia bekerja gagal mendapatkan tiket pesawat MH17 untuk penerbangan pulangnya dari Belanda ke Kuala Lumpur. (Baca: Cuit MH17 Dianggap Lelucon, Aktor Ini Minta Maaf)
Shahrul Fadli Amzah, 33 tahun, akhirnya pulang menggunakan maskapai penerbangan Royal Dutch Airlines (KLM) yang berangkat pada pukul 20.50 waktu Amsterdam di hari yang sama dengan penerbangan nahas Malaysian Airlines MH17, Kamis, 17 Juli 2014. (Baca: Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka)
Kepada media Malaysia, New Strait Times, istri Shahrul, Wan Nurazlina Wan Azmy, 28 tahun, mengatakan hampir tidak mempercayai keberuntungan suaminya. Karena setahu dia sang suami meminta perusahaan Belanda yang mempekerjakannya untuk membelikan dia tiket penerbangan MAS. Namun, tidak ada tiket lagi yang tersedia karena penerbangan itu sudah penuh.
"Dia berada di Den Helder selama tiga pekan dalam sebuah proyek. Saya mengetahui kecelakaan itu lewat pesan WhatsApp kepada saya," kata Wan Nurazlina, seperti dikutip New Strait Times, Jumat, 18 Juli 2014. (Baca: Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa)
Wan Nurazlina, seorang pakar geofisika yang bekerja pada Schlumberger, mengaku sempat panik akan nasib suaminya. "Saya kemudian mengetahui bahwa dia naik KLM berdasarkan e-mail tiket yang diberikan kepada perusahaan," kata dia.
Pasangan suami istri itu kerap bepergian ke luar negeri. Perjalanan sang suami ke Belanda juga bukan untuk pertama kali. Meski demikian, Wan mengaku tidak takut untuk naik MAS lagi. "Saya percaya pada kehendak Allah," kata dia. Wan Nurazlina menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban penumpang dan awak MH17.
NEW STRAIT TIMES | NATALIA SANTI
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jelang Lebaran, Mal Gelar Midnite Sale Lagi
Mangindaan Bantah Demokrat Ikut Koalisi Permanen
Gary Neville Raih Gelar Doktor