TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie, mengatakan dalam melakukan pengamanan jelang rekapitulasi penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum, Kepolisian bertindak siaga satu. "Polri harus siap dan selalu menjaga. Kami siaga satu," kata Ronny dalam sebuah diskusi di Cikini, Sabtu, 19 Juli 2014.
Menurut dia, Polri menurunkan dua pertiga dari seluruh jumlah personel di setiap provinsi untuk mengamankan daerahnya masing-masing. Adapun jumlah keseluruhan personel Kepolisian yang akan disiagakan pada saat penghitungan suara pilpres sah secara nasional tanggal 22 Juli nanti sebanyak 254.088 pasukan. (Baca: Kurang 57 PPLN, KPU Kembali Tunda Rekapitulasi)
Namun, Ronny tidak ingin jika status siaga satu yang ditetapkan oleh Kepolisian dianggap sebagai pertanda bakal ada kerusuhan antara dua pendukung calon presiden. Dia mengatakan ini hanya sebagai antisipasi dari kegelisahan masyarakat yang menganggap akan ada kerusuhan pada tanggal 22 Juli nanti. (Baca: Panwaslu Jatim Minta KPUD Kediri Hitung Ulang)
"Sejauh ini situasi penetapan suara di kabupaten dan provinsi dijamin aman," ujarnya. "Dan masyarakat juga jangan cepat percaya dengan adanya asumsi negatif seperti yang diembuskan di media sosial mengenai adanya kerusuhan." (Baca: Kubu Jokowi Yakin Menangi Coblos Ulang di DKI)
REZA ADITYA
Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina