TEMPO.CO, Samarinda - Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara rampung menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pilpres, Sabtu, 19 Juli 2014. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-M Jusuf Kalla menang telak memperoleh 1.190.156 suara atau 63,38 persen. Sementara pesaingnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya mampu mengoleksi dukungan 687.734 suara atau 36,62 persen.
Dari hasil rekapitulasi suara di 14 kabupaten/kota pasangan nomor urut dua ini menyikat habis perolehan suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta tak satu pun daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara perolehan suaranya unggul.
"Pasangan Jokowi-JK menang di Kaltim dan Kaltara dengan 63,38 persen," kata Ida Farida, Ketua KPU Kalimantan Timur usai rapat pleno di Hotel Mesra Internasional, Sabtu, 19 Juli 2014.
Catatan Komisi Pemilu, daftar pemilih pada Pilpres sebanyak 3.023.405 untuk semua tingkatan. Mereka memilih ke 8.549 tempat pemungutan suara yang tersebar di 1.427 desa/kelurahan. Tapi, suara sah selama Pilpres berlangsung tercatat 1.877.890 atau mencapai 64 persen.
"Memang jumlah partisipasi menurun dibanding Pileg yang mencapai 74 persen," kata dia.
Lebih jauh Ida menyatakan menurunnya tingkat partisipasi ini diidentifikasi ada beberapa faktor. Namun menurut dia yang menjadi penyebab utama lantaran hubungan dengan figur dipilih terlalu jauh jaraknya.
"Kalau pileg kan orang-orangnya dia kenal karena mungkin berada di lingkungan pemilih, kalau pilpres kan jauh," kata dia.
Ida membantah jika sosialisasi komisi yang tak maksimal. Menurut dia sosialisasi Pilpres sudah dilakukan jauh hari bahkan bersamaan dengan sosialisasi Pileg, 9 April.
Dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara perolehan suara terbanyak Jokowi-JK berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Warga di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia ini memilih pasangan poros PDI Perjuangan ini mencapai 60.395 pemilih atau 78,23 persen. Semntara Prabowo-Hatta mendapat 16.802 atau 21,77 persen.
Kemenangan mantan wali kota Solo di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini sudah diprediksi oleh kader PDI Perjuangan sekaligus menjadi saksi pada rapat pleno, Thamrin dan Supratono. Menurut keduanya partainya sudah melakukan rekapitulasi internal berdasarkan formulir C1.
"Tak ada perubahan, data yang kami pegang sama persis dengan hasil pleno hari ini," kata Supratono.
Sementara saksi pasangan Prabowo-Hatta, Rachmat Subandhi sudah legowo menerima kekalahan pasangan calon presiden dukungannya. Dia pun sudah menandatangani hasil rekapitulasi KPU Kalimantan Timur.
"Kalau perolehan suara kami tak ada masalah, memang hasilnya seperti itu," kata Rachmat Subandhi.
FIRMAN HIDAYAT