TEMPO.CO, Pekanbaru - Pasangan Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang tipis dalam putaran Pemilihan Umum Presiden di Riau. Hasil rapat rekapitulasi penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau menyebutkan, pasangan Prabowo-Hatta unggul dengan perolehan suara 1.349.338 atau 50.12 persen. Pasangan tersebut menang tipis dari rivalnya pasangan presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang memperoleh 1.342.817 suara atau 49.88 persen.
Ketua KPU Riau Nuraimin mengklaim penyelenggaraan Pemilu Presiden di Riau berjalan aman dan lancar, namun tingkat partisipasi pemilih jauh lebih rendah dari Pemilihan Legislatif sebelumnya yang mencapai 70 persen.
"Penyelenggaraan aman dan lancar, namun perlu diakui, tingkat partisipasi pemilih rendah," katanya, kepada wartawan, seusai penghitungan suara di hotel Aryadutha, Pekanbaru, Sabtu, 19 Juli 2014.
Nuaraimin menuturkan Daftar Pemilih Tetap di Riau mencapai 4.208.306, namun jumlah pemilih yang menggunakan hak suara hanya 2.692.155 pemilih atau 62.73 persen. "Penurunan pemilih hampir terjadi di seluruh Kabupaten," ujarnya.
Nuraimin mengaku, KPU sudah melakukan sosialisasi Pemilu kepada masyakat secara aktif hingga ke pelosok Riau, namun menurut dia hal itu tidak cukup tanpa peran aktif semua pihak untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kepada masyarakat.
"Tapi ini menjadi catatan kita untuk menjadi kajian ditingkat lokal," ujarnya.
Sementara itu, Saksi pasangan Jokowi-JK, Suyatno menyebutkan, dari 12 Kabupaten di Riau, Jokowi-JK berhasil mendominasi di 10 Kabupaten, namun belum mampu mengungguli suara Pasangan Prabowo-Hatta yang menang mutlak di dua KabupatenKota yakni Kampar dan Pekanbaru dengan DPT dan pemilih yang cukup tinggi.
"Meski menang di 10 kabupaten, tapi tetap saja kalah," katanya.
Suyatno mengaku pihaknya menerima hasil pleno KPU Riau. Sejauh ini kata dia, belum ada rencana upaya gugatan. "Kita menerima hasil Pleno," ujarnya.
Sedangkan Saksi Prabowo-Hatta, Yusriadi menyayangkan kemenangan tipis di Riau. Sebab kata dia, koalisi merah putih yang memiliki banyak kepala daerah di Riau tidak mampu mengangkat suara Prabowo-Hatta. Kata dia, Kepala daerah di Riau enggan menggunakan kewenangan untuk mempengaruhi pemilih. "Bisa saja mereka justru netral dalam pemilihan ini," katanya.
Pihaknya juga menyesalkan tingkat partisipasi rendah di Riau. Dia menilai KPU belum maksimal menyelenggarakan Pemilu. Kendati demikian, Yusriadi mengaku menerima hasil pleno.
RIYAN NOFITRA