Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sleman Larang Truk Pasir Melintas di Jalur Mudik  

image-gnews
Petugas  Satpol PP merazia truk pengangkut pasir di kawasan  Kali Gendol, Sleman, Yogyakarta, (4/12). Bagi pengendara truk yang tidak memiliki surat lengkap harus menjalani sidang di tempat. ANTARA/ Wahyu Putro
Petugas Satpol PP merazia truk pengangkut pasir di kawasan Kali Gendol, Sleman, Yogyakarta, (4/12). Bagi pengendara truk yang tidak memiliki surat lengkap harus menjalani sidang di tempat. ANTARA/ Wahyu Putro
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Pemerintah Kabupaten Sleman melarang truk pengangkut pasir melintas di jalur mudik sejak H-7 Lebaran. Meskipun secara nasional, truk tidak diperbolehkan melintas di jalanan 4 hari sebelum Lebaran, namun khusus truk pengangkut pasir lereng Merapi 7 hari sebelum Lebaran.

"Pemerintah Kabupaten Sleman mengeluarkan aturan larangan operasi truk pengangkut pasir selama arus mudik dan balik Lebaran 2014," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM) Sleman Sapto Winarno, Ahad, 20 Juni 2014. (Baca juga: Lintas Utara-Selatan Diklaim Siap Buat Arus Mudik)

Meskipun sesuai surat keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat larangan truk melintasi jalan empat hari menjelang dan empat hari setelah Lebaran, namun truk pengangkut pasir dilarang melintas H-7 hingga H+7. Peraturan ini, kata dia, untuk memberikan keleluasaan bagi masyarakat yang merayakan Lebaran. Sapto mengkhawatirkan jika truk-truk itu melintas di jalanan, maka akan mengakibatkan kemacetan.

"Untuk sosialisasi kami juga memasang spanduk di beberapa tempat," kata dia.

Meskipun penambangan pasir di sungai-sungai yang berhulu di Merapi, Sleman, sudah ditiadakan, namun penambangan pasir di lahan warga masih ada. Sehingga lalu lalang-truk pengangkut pasir atau material vulkanik lainnya masih kerap terjadi.

Di wilayah Kabupaten Sleman, menjelang dan sesudah Lebaran perlu diantisipasi soal kemacetan kendaraan. Banyak jalan yang berpotensi macet. Seperti Jalan Magelang, Jalan Kaliurang, Jalan Adi Sucipto, Jalan Wates, dan lain-lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kaupaten Sleman Agoes Soesilo Endriarto, ada beberapa macam kendaraan besar semacam truk yang masih diperbolehkan melintas menjelang dan sesudah Lebaran. Yaitu truk pengangkut sembako, truk tanki bahan bakar minyak, truk pengangkut ternak, pengangkut pupuk, pengangkut susu, dan pengangkut barang antaran pos.

"Ada pengalihan arah jalan untuk antisipasi kemacetan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita Lain
Ahok Sitir Ucapan Nabi Muhammad Soal Pendidikan
Pelayan Ini Makan Kecoa yang Ditemukan Pelanggan
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

2 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

5 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

42 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

46 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

50 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.