TEMPO.CO, Jakarta: Pemerintah Ukraina menyerang Presiden Rusia Vladimir Putin dengan merilis gambar mengerikan dari seorang mayat bayi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Pihak Ukraina menuduh Putin bertanggung jawab atas kematian bayi tersebut. (Baca juga: Putin Sampaikan Ucapan Duka kepada PM Belanda)
Penasihat senior pemerintah Ukraina, Anton Gerashchenko, seperti dilansir Daily Mail mengakui sedang meningkatkan serangan terhadap Kremlin dengan mem-posting gambar dan mempertanyakan hati nurani Putin. "Sebenarnya saya merasa tersiksa saat akan mempublikasikan gambar tentang mayat bayi sedang berbaring di ladang ini," kata Anton seperti dikutip di Daily Mail, Sabtu, 19 Juli 2014. Daily Mail memilih untuk tidak mempublikasikan foto itu karena terlalu mengganggu.
Saling serang antarkedua kubu sebenarnya memicu kekhawatiran dunia, sebab kecelakaan ini seolah digunakan untuk kepentingan konflik Rusia-Ukraina daripada kesempatan untuk berdamai. Selain itu juga muncul kekhawatiran akan terhambatnya penyelidikan kasus ini karena egoisme dua kubu. (Baca juga: Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17)
Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa yang bertanggung jawab dalam tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 adalah Pemerintah Ukraina. Ukraina dinilai gagal mencapai kata sepakat dengan para pemberontak. "Tragedi ini tidak akan terjadi jika ada perdamaian di Ukraina, dan tentu saja pemilik wilayahnya ini yang bertanggung jawab."
Tapi pernyataan Putin berbeda dengan beberapa sikap negara barat lainnya. Kebanyakan pemimpin barat secara tersirat menunjukkan kemarahan atas agresi Rusia di perbatasan dengan Ukraina. Inggris dan Amerika Serikat pada Jumat malam menyatakan bahwa tanggung jawab atas jatuhnya pesawat berada di pihak Rusia. (Baca juga: MH17 Ditembak, 3 dari 8 Tokoh Dunia 'Tunjuk' Rusia)
Di sisi lain, beberapa jam setelah gambar mengerikan dari mayat bayi muncul, Barack Obama menuduh Rusia memasok senjata kepada pemberontak separatis. Presiden Obama semakin yakin bahwa MH17 ditembak jatuh oleh rudal separatis yang ditembakkan dari dekat Torez, daerah yang dikontrol oleh pemberontak pro-Rusia. (Baca juga: Korban MH17 Sudah 30 Tahun Teliti AIDS)
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris David Cameron memperingatkan para penyerang. "Atas serangan rudal itu mereka harus membayarnya," kata dia. Apalagi jumlah warga Inggris diperkirakan telah tewas meningkat menjadi 10 orang.
FAIZ NASHRILLAH | DAILY MAIL
Berita Terpopuler
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Pernyataan Obama Soal MH17 Dicaci di Twitter
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30 Km
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter