TEMPO.CO, Donetsk – Ukraina menuduh pemberontak pro-Rusia berupaya merusak bukti-bukti dari "kejahatan internasional" di lokasi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17. Tak hanya itu, pemberontak yang didukung Rusia ini juga mencegah perwakilan internasional dan para ahlinya memulai penyelidikan. (Baca: Milisi Blokir Akses Tim Investigasi ke MH17)
Mengutip laporan BBC hari ini, dalam pernyataannya, pemerintah Ukraina mengatakan separatis membawa 38 jenazah ke sebuah ruang jenazah di Donetsk yang dikuasai pemberontak. Mereka juga berupaya memindahkan puing-puing pesawat ke Rusia. (Baca: Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter)
Menanggapi hal ini, Rusia malah menuduh balik dunia Barat telah melancarkan perang informasi melawan mereka. Kementerian Pertahanan Rusia menantang Ukraina untuk memberikan rincian tentang apa yang dilakukan sistem pertahanan rudalnya pada saat kecelakaan. (Baca: MH17 Ditembak, 3 dari 8 Tokoh Dunia 'Tunjuk' Rusia)
MH17 diduga ditembak oleh rudal Buk oleh pemberontak pro-Rusia pada Kamis sore waktu setempat, 17 Juli 2014, saat melakukan perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Semua penumpang dan awak kapal tewas dalam kecelakaan tragis kedua yang dialami Malaysia Airlines dalam satu tahun terakhir ini. (Baca: Mengenal Rudal yang Tembak Jatuh MH17)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul