TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan pesawat penumpang Malaysia Airlines MH17 mencuatkan berbagai spekulasi, salah satunya adalah kelompok separatis yang mengincar pesawat Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebab, di hari yang sama, pesawat jet Putin terbang dari Brasil menuju Moskow dan melewati wilayah udara Ukraina. (Baca: Ukraina Tuduh Separatis Pro-Rusia Rusak Bukti MH17)
Lintasan pesawat Putin diduga berpotongan di titik yang sama dengan pesawat Malaysia Airlines MH17. Pukul 15.44 waktu Moskow, pesawat MH17 berada di titik itu, baru kemudian 16.21 waktu Moskow, pesawat Putin melintas di titik yang sama. Berdasarkan sumber yang tak diketahui namanya, dan dilansir RT.com, pesawat Putin dan MH17 memiliki kemiripan bentuk, sisi garis, dan warna. (Baca: Putin Sampaikan Ucapan Duka kepada PM Belanda)
Malaysia Airlines sempat kehilangan kontak dengan MH17, hingga akhirnya mengumumkan bahwa pesawat jatuh karena tembakan rudal Buk. Pesawat hancur berkeping-keping di dekat Desa Grabovo, Ukraina. Sebanyak 295 orang tewas, termasuk awak pesawat. (Baca: Investigator Belum Bisa Masuk Lokasi Jatuhnya MH17)
Kecerobohan militer ini sempat terjadi 26 tahun silam. Pada 3 Juli 1988, pesawat penumpang Iran Air 655 terbang dari Bandara Abbas, Iran, menuju Dubai. Di atas teluk Persia, pesawat ditembak rudal jenis SM-2MR oleh kapal USS Vincennes milik militer Amerika Serikat. (Baca: Tragedi MH17 dan Angka Penerbangan yang Mencurigakan)
Tim Angkatan Laut Amerika Serikat mendeteksi pesawat Iran Air sebagai pesawat tempur F-14 Tomcat Iran. Tim militer Amerika Serikat menyatakan pesawat IR655 terbang melewati batas udara jalur pesawat komersial, di atas 7 ribu kaki, dan seolah menikuk ke arah kapal Vincennes. Padahal, tubuh pesawat IR655 terlihat lebih besar dibanding pesawat tempur F-14.
Satu rudal mengenai pesawat dan menghancurkan pesawat hingga berkeping-keping, kemudian jatuh ke teluk. Terdapat 290 orang, termasuk 66 anak-anak dan 16 kru pesawat tewas. Kecelakaan ini tercatat sebagai kecelakaan pesawat terbesar sepanjang 1988, dan peringkat tujuh kecelakaan pesawat paling mengerikan sepanjang sejarah. (Baca: Milisi Blokir Akses Tim Investigasi ke MH17)
Hingga kini, tragedi itu meninggalkan kontroversi hubungan Iran-Amerika Serikat. Pasalnya, Amerika Serikat belum pernah melayangkan permintaan maaf atau menyatakan kesalahan atas tragedi salah tembak tersebut. Mereka hanya membayar ganti rugi sebesar US$ 213 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar per penumpang.
PUTRI ADITYOWATI | Wikipedia | IBTIMES
Terpopuler:
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Diultimatum ISIS, Umat Kristen Tinggalkan Mosul
Milisi Diduga Incar Pesawat Putin, Bukan MH17
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30Km
Insinyur Selamat Gara-gara Tidak Dapat Tiket MH17