Arus Mudik di Jalur Pantura Masih Lancar

Sejumlah pekerja memperbaiki jembatan yang amblas di jalur pantura Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 18 Juli 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah
Sejumlah pekerja memperbaiki jembatan yang amblas di jalur pantura Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 18 Juli 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Arus lalu lintas di jalur Pantura wilayah eks-Karesidenan Pekalongan terpantau masih lancar meski Jembatan Comal ambles pada Kamis malam, 17 Juli 2014. Padahal, pada tahun arus mudik tahun lalu, kemacetan di lokasi yang sama sudah terlihat sejak sepekan sebelum Lebaran.

Namun kondisi sebaliknya terjadi di jalur-jalur alternatif. Jalan-jalan di selatan jalur Pantura yang tahun lalu baru dipadati kendaraan pada puncak arus mudik (tiga atau dua hari sebelum Lebaran), kini sudah mengalami kemacetan hingga belasan kilometer.

Salah satunya di jalan wilayah Kecamatan Balapulang. Pada Sabtu malam, 19 Juli 2014, ratusan kendaraan yang didominasi truk dan bus terjebak macet di jalur tengah Kabupaten Tegal itu hingga berjam-jam. Para sopir kendaraan berat itu terpaksa mematikan mesinnya.

Sejak pukul 16.00 hingga 22.00 WIB, kemacetan terjadi di jalur alternatif karena pengalihan arus dari jalur Pantura menuju jalur selatan itu belum juga terurai. Kondisi serupa terjadi pada Ahad pagi hingga siang, 20 Juli 2014.

Bahkan kemacetan di jalan yang menghubungkan Tegal dan Banyumas itu bertambah panjang. Kondisi itu dimanfaatkan para penarik ojek untuk mengeruk keuntungan dengan menawarkan tarif mahal bagi para penumpang bus.

"Ojek dari sini (Tegal) ke Purwokerto tarifnya sampai Rp 150 ribu. Saya tidak mau. Anak saya dari Purwokerto mau menjemput dengan sepeda motor," kata Purwanto, 53 tahun, salah satu pemudik dari Jakarta yang sudah sekitar dua jam terjebak macet di dalam bus.

Kemacetan arus pemudik juga terpantau di jalur alternatif Ketanggungan-Larangan, Brebes. Di pintu tol Pejagan, kendaraan dari Jawa Barat dan Jakarta yang hendak menuju jalur Pantura langsung dialihkan ke jalur alternatif menuju Tegal.

Di Kota Pekalongan, kendaraan dari timur (Semarang) dialihkan lewat jalan Kelurahan Buaran ke selatan melalui Kecamatan Sragi (Kabupaten Pekalongan), Wonopringgo, Kesesi (Kabupaten Pemalang), dan tembus di jalur Pantura sebelah barat Jembatan Comal.

"Jalur alternatif untuk tujuan ke barat (Jawa Barat dan Jakarta) itu hanya untuk kendaraan pribadi. Maksimal truk engkel," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pekalongan Kota Ajun Komisaris Pranata.

Sedangkan truk tronton, kontainer, dan trailer yang sudah terlanjur masuk wilayah Pekalongan disarankan berbalik arah ke Semarang untuk memutar ke jalur selatan. "Jalur alternatif tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan berat," ujar Pranata.

DINDA LEO LISTY



Baca juga:

Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang

SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan

Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara