TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Samadi mengatakan penyertaan modal dasar pemerintah (PMP) senilai Rp 8 triliun akan digunakan untuk mengembangkan bisnis properti. Jakpro akan membangun rumah susun sewa (rusunawa), hotel, dan pusat distribusi. "PMP ini akan digunakan sebagai modal dasar," kata Budi di gedung DPRD, Jumat, 18 Juli 2014.
Budi menjelaskan salah satu rusunawa yang akan dibangun berada di Petukangan, Jakarta Selatan. Nilainya diprediksi mencapai Rp 165 miliar. Proyek lainnya yang akan digarap yakni pembangunan infrastruktur di Ibu Kota. Jakpro terlibat pada pembangunan beberapa proyek penting, seperti SPBG, pembangunan tol, sistem jalan berbayar elektronik, dan light rail transit.
Jakpro, kata Budi, juga berencana membangun saluran utilitas atau ducting untuk penyaluran air dan gas. "Pak Plt Gubernur juga minta kami menggarap ducting," katanya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan skema penyertaan modal pemerintah dipilih untuk meningkatkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. Penyertaan ini juga memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi badan usaha milik daerah untuk menggarap berbagai proyek. "Kalau dikerjakan SKPD terikat tahun anggaran," ujar Ahok.
Ahok menuturkan, selain Jakpro, BUMD lain yang turut menerima penyertaan modal yakni PD Pasar Jaya. Ahok berujar PD Pasar Jaya menerima Rp 4,5 triliun dari Rp 500 miliar modalnya saat ini. "Modalnya untuk membantu pembangunan rumah susun dan pasar terpadu," ujar Ahok.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jelang Lebaran, Mal Gelar Midnite Sale Lagi
Mangindaan Bantah Demokrat Ikut Koalisi Permanen
Gary Neville Raih Gelar Doktor