TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Resor Kabupaten Bandung mengerahkan sedikitnya 535 polisi untuk mengawal pemudik yang melalui jalur Cileunyi-Nagreg mulai H-7 hingga H+6 Lebaran. Jumlah itu belum termasuk empat peleton polisi Brigade Mobil serta ratusan aparat tentara dan Pemerintah Kabupaten Bandung. (Baca: Jembatan Comal Amblas, Macetnya Sampai ke Nagreg)
"Penjagaan dan plotting personel berkoordinasi dengan Polres Sumedangh sepanjang jalur, termasuk di 14 titik rawan macet, kecelakaan, dan rawan kejahatan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Eko Munarianto di Nagreg, Ahad petang, 20 Juli 2014. (Baca: Ini Titik Rawan Jalur Mudik Tangerang)
Penjagaan juga dilakukan di sejumlah pompa bensin, masjid, dan rumah makan di sepanjang Cileunyi-Nagreg. "Terutama saat jam-jam sibuk kunjungan pemudik supaya tidak menyebabkan macet dan kerawanan," ujar Eko.
Dari data yang ditunjukkan Eko, pengawalan oleh ratusan aparat ada di kawasan perbatasan Kota-Kabupaten Bandung, Cinunuk-Cileunyi, Cipacing, Rancaekek, Cicalengka, Nagreg, Ciaro, Ciherang, Lingkar Nagreg, dan Cijapati. Penjagaan juga dibagi dalam 72 pos pengamanan, pengaturan, dan pelayanan dengan jumlah 4-11 personel per pos. (Baca: Gara-gara Comal, Biaya Logistik Bengkak 15 Persen)
Penjagaan di kawasan rawan kejahatan dilakukan empat satuan setingkat peleton dibantu aparat lain. Kawasan rawan tersebut antara lain Cijapati, Cikaledong, SPBU Ciaro, dan Cibajeh. "Kerawanan dalam bentuk pemalakan, penyetopan kendaraan dengan pencurian kekerasan, pencurian, premanisme, dan geng motor," tutur Eko.
ERICK P. HARDI
Terpopuler:
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
1988, Militer AS Juga Salah Tembak Pesawat Iran
Jembatan Comal Ambles, Kapal Roro Dikerahkan