TEMPO.CO, Jakarta - Saham Malaysia Airlines kembali terkoreksi setelah tertembaknya pesawat milik maskapai dari Negeri Jiran tersebut di wilayah udara Ukraina pada Kamis, 17 Juli 2014. Tren penurunan harga saham ini makin memperburuk citra Malaysia Airlines, terutama mengingat harga saham maskapai ini belum pulih sepenuhnya setelah hilangnya pesawat MH370 pada Maret silam. (baca:Keuangan Malaysia Airlines Makin Terpuruk)
Pada perdagangan di Bursa Malaysia atau Kuala Lumpur Stock Exchange kemarin, harga saham Malaysia Airlines yang berkode MAS terkoreksi senilai 2,5 sen ringgit Malaysia menjadi RM 0,20. Artinya, telah terjadi penurunan harga saham sebesar 11,11 persen pada aktivitas perdagangan sehari sebelumnya. (Baca: MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai )
Kejatuhan saham MAS terkini tersebut membuat total penurunan saham perusahaan ini sepanjang tahun telah mencapai 35 persen. Pada awal tahun, posisi harga saham MAS masih bertengger di level RM 0,31.
Kondisi harga saham MAS ini berbanding terbalik dengan harga saham maskapai sekawasan yang menunjukkan tren stabil dalam sebulan terakhir. Harga saham Garuda Indonesia dengan kode GIAA di Bursa Efek Indonesia dipatok Rp 434 per lembar saham. Sedangkan harga saham maskapai Singapore Airlines sebesar SGD 10,4 per lembar saham. (baca:8 Kecelakaan Pesawat dengan Korban Terbanyak)
Sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina, perbatasan Rusia. Dalam tragedi tersebut, 298 penumpang tewas, termasuk di antaranya 12 warga negara Indonesia.
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita Lain:
Mahfud Md.: Dua Capres Sama-sama Curang
SBY Klaim Mampu Tengahi Perselisihan di Pilpres
Kalah Telak, Saksi Prabowo Tolak Tanda Tangan
Luhut Berharap Tokoh Muda Pimpin Golkar
Komite Buruh Tolak Rencana Pengawalan Suara