TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada meminta pelaku pasar mewaspadai potensi pelemahan lanjutan indeks harga saham gabungan (IHSG). Hal ini disebabkan adanya potensi hasil rekapitulasi suara nasional pemilihan presiden tidak sesuai dengan harapan dan kemungkinan munculnya data-data negatif. (Baca: Dua Skenario Bursa Saham Jelang Pengumuman Pilpres)
Reza memperkirakan IHSG pekan ini berada pada rentang support 4.990 hingga 5.058 dan resisten 5.112 hingga 5.150. Masih adanya aksi beli di tengah maraknya sentimen negatif, terutama aksi profit taking, memberikan potensi IHSG dapat menguat. Namun, belum tertutupnya utang gap di level 4.989-5.008 dan 4.917-4.918 berpotensi membuat adanya pembalikan arah. (baca: Euforia Pilpres, Pasar Obligasi Melemah)
Menurut Reza, beberapa data ekonomi memang akan menjadi perhatian dan rujukan pekan ini. Di antaranya hasil penghitungan suara pilpres dari KPU, tingkat inflasi Australia, pertumbuhan gross domestik product, indeks aktivitas semua industri, tingkat pengangguran Korea Selatan, indeks aktivitas Chigaco Fed Nasional. "Terutama yang dari KPU ya," katanya saat dihubungi, Ahad, 20 Juli 2014.
Selama sepekan kemarin, IHSG mampu kembali mencatatkan laju positifnya. Masih adanya aksi beli, terutama asing yang mencatatkan nett buy, masih menopang penguatan IHSG, yakni sebanyak Rp 2,51 triliun atau lebih rendah dari pekan sebelumnya Rp 9,47 triliun.
Adapun laju rupiah melemah sepekan kemarin, yakni di kisaran Rp 11.815-Rp 11.611 per dolar AS. Jelang pidato The Fed, laju dolar mengalami kenaikan di awal pekan dan membuat laju yen tersungkur. Rupiah pun terpengaruh negatif dengan pelemahan yen tersebut. Peristiwa tertembaknya pesawat Malaysian Airlines di perbatasan Ukraina dan Rusia juga memberikan sentimen negatif bagi pergerakan mata uang emerging market, termasuk rupiah. (Baca: IHSG Kian Kokoh di Level 5.100)
Adapun beberapa saham yang juga menjadi perhatian, antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
1988, Militer AS Juga Salah Tembak Pesawat Iran
Jembatan Comal Ambles, Kapal Roro Dikerahkan