TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Masita, mengatakan pihaknya tidak dapat menunggu perbaikan Jembatan Comal yang ditargetkan rampung pada Kamis, 24 Juli 2014. Pengusaha tetap berupaya mengirim bahan-bahan logistik, meski dengan menempuh perjalanan yang lebih lama melalui jalur tengah dan selatan. "Biaya transportasinya jadi membengkak 10-15 persen dibanding jika lewat jalur utara," kata Zaldy ketika dihubungi Tempo, Minggu, 20 Juli 2014.
Menurut Zaldy, jika truk pengangkut logistik tetap menunggu sampai Jembatan Comal selesai, artinya pengiriman barang sudah sangat terlambat. "Itu sudah H-4 Lebaran. Nanti malah kami akan kena tilang polisi. Kan, sejak H-7 angkutan logistik sudah tidak boleh hilir-mudik di jalur mudik," kata dia. (baca:Jembatan Comal Amblas, Macetnya Sampai ke Nagreg)
Jalur tengah dan jalur selatan, kata Zaldy, meski lebih jauh jaraknya dibandingkan jalur utara, tetap akan dipilih demi mengejar target semua barang logistik, khususnya bahan pangan, dapat terdistribusi sebelum H-7 Lebaran. "Kami utamakan barang-barang konsumsi, seperti biskuit, sirup, minyak goreng. Sedangkan untuk alat-alat material, dapat menunggu. Untuk biaya tambahan yang akan dikeluarkan sopir truk, sudah pasti akan kami ganti," katanya. (berita terkait:Jembatan Comal Hanya Akan Dibuka Satu Sisi)
Untuk pengangkutan dari kereta api, Zaldy juga mengatakan bahwa sejak satu bulan yang lalu angkutan logistik sudah mulai dibantu dengan moda kereta api, yakni sejak diresmikannya double track. "Tapi itu untuk jalur langsung dari Jakarta-Surabaya karena di titik tengah, seperti di Stasiun Semarang, belum ada titik loading barang," katanya. (baca:Karena Comal, Pemudik Diminta Berangkat Hari Ini)
Seperti diketahui, Jembatan Comal ditutup total sejak Jumat dinihari, 18 Juli 2014. Sebab, oprit sisi barat dua jalur jembatan yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan itu amblas akibat rusaknya pondasi yang tergerus banjir pada awal Februari lalu. "Kami juga sangat terpaksa saat memutuskan untuk menutup total jembatan ini demi menyelamatkan nyawa warga dan aset negara," kata Hedi Rahardian, Kepala Balai Besar Wilayah IV Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Rahardian, pekan lalu.
Baca Juga:
RIDHO JUN PRASETYO
Terpopuler:
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
1988, Militer AS Juga Salah Tembak Pesawat Iran
Jembatan Comal Ambles, Kapal Roro Dikerahkan