TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena meminta pemerintah untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di jalur tengah dan jalur selatan aman. Selain itu, Eka juga meminta agar ada pagar betis polisi di sekitar jalur selatan dan jalur tengah Pantura Jawa. "Ini penting karena tidak semua orang mengenal jalan-jalan alternatif tersebut," ujar Eka saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Juli 2014. (Baca: Pemudik Dialihkan ke Jalur Tengah dan Selatan)
Eka memperkirakan, akibat amblesnya Jembatan Comal yang berimbas pada dialihkannya kendaraan besar ke jalur tengah dan selatan, akan terjadi pembengkakan biaya operasional bus. Ini bisa terjadi karena jarak tempuhnya menjadi bertambah sekitar 130-140 kilometer. Biaya operasional bus pun diperkirakan akan naik sekitar 10-15 persen dari biaya operasional normal. Misalnya, untuk tiket rute Jakarta-Surabaya diperkirakan dihargai sekitar Rp 1 juta. (Baca: Gara-gara Comal, Biaya Logistik Bengkak 15 Persen)
Seperti diketahui, Jembatan Comal di jalur Pantura di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, ditutup total sejak Jumat dinihari, 18 Juli 2014. Sebab, amblesnya oprit atau penghubung antara jalan dan jembatan di sisi barat semakin bertambah parah sejak Kamis malam. (Baca: Karena Comal, Kerugian Arus Logistik Capai Rp 70 M)
Amblesnya oprit jembatan itu diketahui pertama kali pada pertengahan Juni lalu. Meski sudah ditambal dengan aspal hotmix, oprit di dua jalur jembatan yang panjang totalnya sekitar 14 meter itu ambles lagi pada awal Juli. Senin lalu, kedalaman amblesnya sekitar 20 sentimeter.
AMIR TEJO
Terpopuler:
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Jokowi Segera Sambangi Markas Partai Pro-Prabowo
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
1988, Militer AS Juga Salah Tembak Pesawat Iran
Jembatan Comal Ambles, Kapal Roro Dikerahkan