TEMPO.CO, Donetsk – Pemberontak pro-Rusia telah memaksa para pekerja darurat untuk menyerahkan 196 jenazah korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17 yang ditemukan di lokasi kejadian. Menurut pejabat Ukraina pada Ahad, 20 Juli 2014 kemarin, jenazah-jenazah ini kemudian diangkut dengan menggunakan kereta berpendingin.
Mengutip laporan NBC News, Kementerian Darurat Ukraina mengatakan para pekerja telah ditekan dan dipaksa untuk menyerahkan jenazah saat mereka tengah menyisir lokasi kejadian. Alexander Pilyushny, seorang pekerja darurat, menuturkan bahwa ia dan pekerja lainnya tidak punya pilihan lain selain menyerahkan jenazah kepada para pemberontak.
“Para anggota milisi datang, menempatkan tubuh mereka ke truk, dan membawanya pergi. Mereka bersenjata dan kami tidak,” tutur Pilyushny. (Baca: Ukraina Tuduh Separatis Pro-Rusia Rusak Bukti MH17)
Sementara itu, menurut laporan New York Times, tubuh korban kemudian dibawa ke sebuah stasiun kereta api di sebuah kota pertambangan batu bara di timur Ukraina yang merupakan zona perang yang dikuasai pemberontak. Di sana, jenazah para korban ditempatkan di lima gerbong abu-abu yang dilengkapi dengan pendingin. (Baca: Buka Akses ke MH17, Pemberontak Ajukan Syarat)
Para pemberontak berkeras bahwa apa yang mereka lakukan ini merupakan bagian dari kerja sama dalam menangani korban MH17. Mereka akan memberikan 247 jenazah yang mereka kumpulkan kepada perwakilan internasional. (Baca: DK PBB Godok Resolusi Selidiki Jatuhnya MH17)
ANINGTIAS JATMIKA | NBC NEWS | NY TIMES
Terpopuler
MH17 Diduga Alihkan Rute untuk Hindari Badai
Tentara Israel Hancurkan 12 Terowongan Hamas
Kebakaran Hutan Washington Hanguskan 100 Rumah