TEMPO.CO, New Delhi - Pesawat milik Air India Dreamliner mengaku mencoba melakukan kontak dengan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 sebelum kecelakaan terjadi. Dalam harian Times of India yang terbit Ahad, 20 Juli 2014, dilaporkan bahwa jarak Dreamliner sekitar 25 kilometer atau 90 detik dari MH17 sebelum ditembak rudal di perbatasan Ukraina dan Rusia pada Kamis malam, 17 Juli 2014.
"Ketika pilot tahu penyebab kecelakaan, ia sangat terkejut," tulis harian itu, seperti dilaporkan Strait Times. (Baca: Malaysia Tuntut Akses Tanpa Syarat ke Lokasi MH17)
Dalam berita itu dituliskan pengendali lalu lintas Ukraina meminta pilot Air India untuk menghubungi MH17. Sebab, pesawat yang membawa 298 penumpang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur itu tidak menanggapi panggilan dari pengendali udara.
Menurut Times of India, itu adalah praktek standar bagi pengendali lalu lintas udara untuk meminta pilot pesawat di sekitarnya untuk melakukan kontak dengan pilot yang tidak merespons panggilan.
Saat itu Air India yang sedang melakukan perjalanan dari New Delhi ke Brimmingham mencoba untuk menyampaikan pesan dari pengendali lalu lintas udara. Pilot Air India mendengar saat pengendali udara melakukan "panggilan langsung" pada MH17.
Namun, Kementerian Penerbangan Sipil India membantah bahwa Air India berdekatan dengan MH17 yang melintasi daerah "terlarang" bagi pesawat di Ukraina. (Baca: Jatuhnya MH17 Tewaskan 20 Keluarga Sekaligus)
Menurut laporan dari pengendali koordinasi wilayah udara di Eropa, MH17 memang melanggar batas aman penerbangan di Ukraina. MH17 berada di ketinggian 33 ribu kaki, sekitar 1.000 meter, dari wilayah "No Fly" sesuai aturan Flight Level 330 yang berlaku di sana. (Baca: MH17 Langgar Batas Aman Penerbangan Ukraina)
RINDU P. HESTYA | STRAIT TIMES
Berita Lain:
Tentara Israel Hancurkan 12 Terowongan Hamas
Pos Pemeriksaan Mesir Diserang, 21 Polisi Tewas
Kebakaran Hutan Washington Hanguskan 100 Rumah