TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut dua, Jusuf Kalla, yakin pengumuman hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 22 Juli 2014, tidak akan diwarnai kericuhan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir menjalankan aktivitasnya.
"Saya yakin tidak akan rusuh karena pengamanan dari kepolisian dan TNI luar biasa ketatnya," kata JK di kediamannya, Jalan Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Senin, 21 Juli 2014.
JK percaya kekuatan kepolisian dan tentara bisa meredam bila ada pihak yang sengaja mengundang keributan. Lagi pula, kata JK, pihak yang hendak mengundang keributan tidak akan mendapatkan perlawanan dari siapa pun. "Karena kami sudah meminta semua tim maupun relawan tidak turun ke jalan. Jadi, kalau mau bentrok, dengan siapa?" katanya. (Baca juga: Relawan Jokowi-JK Emoh Geruduk KPU.)
Hasil rekapitulasi formulir C1 yang masuk ke KPU sudah mencapai 33 provinsi dengan total 133,6 juta suara. Pasangan Jokowi-JK meraih 53,16 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 46,84 persen suara. Penghitungan suara ini akan diumumkan secara resmi oleh KPU pada Selasa besok.
Pengumuman rekapitulasi suara ini dikhawatirkan memantik kericuhan. Pasalnya, tim pemenangan dan relawan pasangan Prabowo-Hatta bakal memenuhi kantor KPU. Walaupun berdalih akan mengamankan pengumuman rekapitulasi suara, hingga kini mereka masih mengklaim bakal memenangi pemilu. (Baca juga: ISKA Minta Jokowi dan Prabowo Bersikap Negarawan.)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyiapkan sekitar 35 ribu personel TNI untuk mengamankan pengumuman hasil penghitungan suara. Terdapat pula sekitar 23 ribu anggota pasukan cadangan yang juga siap siaga bila diperlukan. "Selasa pagi saya akan pimpin apel kesiapan pasukan cadangan tersebut sebagai tanda kesiagaan," kata Moeldoko.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan sudah menerjunkan sekitar 22.500 personel untuk bersiaga di kantor KPU. "Pengamanan akan kami bagi jadi empat ring atau lapis," kata Sutarman.
JK berharap pihak Prabowo-Hatta bisa menerima hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU. Begitu pula dengan tim relawan dari kubunya diminta tetap bersyukur walaupun nanti hasilnya berbeda dengan perkiraan. "Ini bukan memenangi lotre, tetapi soal amanat rakyat," ucapnya.
TRI SUHARMAN
Terpopuler
KPK Diminta Selidiki Peran Ketua PN Karawang
Kasus Karawang, KPK Didesak Usut Agung Podomoro
Sidang Anas Urbaningrum Hadirkan Tujuh Saksi
Polri Siapkan 22.500 Aparat Amankan Pleno KPU