TEMPO.CO, Rio Grande Valley - Gubernur Texas Rick Perry mengerahkan setidaknya seribu tentara Garda Nasional di Rio Grande Valley, perbatasan dengan Meksiko, Senin, 21 Juli 2014. Tentara itu akan bergabung dengan Departemen Keselamatan Publik dalam upaya memerangi perdagangan manusia dan narkoba di selatan negara itu.
"Pasukan Garda Nasional akan membantu memerangi organisasi penjualan narkoba liar di Meskiko yang menargetkan warga kita. Saya tidak akan diam sementara warga kami berada di bawah serangan dan anak-anak dari Amerika Tengah berada di dalam kemelaratan. Negara kami terlalu baik untuk membiarkan hal itu terjadi," kata Perry dalam pengumuman resmi Operasi Keselamatan Kuat, seperti dilaporkan RT. (Baca: Gembong Kartel Narkoba Meksiko Tewas Ditembak)
Lebih dari 57 ribu anak-anak dari Amerika Tengah datang ke negara itu secara ilegal sepanjang tahun ini. Perry khawatir jumlah mereka yang datang lewat perbatasan akan terus meningkat. "Banyak orang ditarik untuk dijadikan penjual narkoba, bagian dari perdagangan manusia, hingga penjahat yang bergerak secara individu," kata Perry. (Baca: Terkait Gembong Narkoba, 12 Pria Meksiko Tewas)
Sebenarnya, Perry telah meminta bantuan Presiden Barack Obama untuk mengirimkan Garda Nasional ke perbatasan. Namun, Perry telah memutuskan pengiriman pasukannya sebelum Obama berangkat ke Honduras dan El Savador untuk membahas imigran anak di Amerika Tengah.
"Gubernur Perry telah menyatakan permintaannya berulang kali untuk membuat investasi bersejarah di keamanan perbatasan," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
Pada 2006 lalu, Presiden George W. Bush mengirimkan enam ribu tentara Garda Nasional ke perbatasan kedua negara. Saat Obama menjabat, keputusan itu dilanjutkan hingga California, Arizona, dan New Mexico pada 2010. Namun, menurut laporan, jumlah pasukan di sana mulai dikurangi karena pekerjaan yang terlalu terbatas.
RINDU P. HESTYA | RT
Berita Lain:
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17
Malaysia Airlines Tolak Klaim Asuransi Korban MH17
Pilot Air India Hubungi MH17 Sebelum Jatuh