TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ada pihak yang mengancam akan mengebom Balai Kota pada Sabtu kemarin. Ancaman tersebut ditujukan kepada Joko Widodo alias Jokowi, calon presiden sekaligus gubernur nonaktif. (Baca juga: Pengumuman Pilpres, Balai Kota DKI Dijaga Ketat)
Jokowi kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan pemenang pemilihan presiden pada Selasa sore, 22 Juli 2014. "Mengancam Pak Jokowi karena beliau besok pulang ke Balai Kota. Makanya kami amankan," kata dia di Balai Kota, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca juga: Pengumuman Pilpres, Jokowi ke Waduk Pluit)
Menurut dia, pelaku mengirimkan ancaman tersebut melalui faksimile ke bagian biro umum. "Aku tidak inget isi faksnya. Pokoknya ngancam Jawa. Kalau Jawa, tidak mungkin ke Ahok." (Baca juga: Ini Mekanisme Jokowi Mundur Sebagai Gubernur DKI)
Ia melanjutkan, "Isinya pakai Bahasa Indonesia: hati-hati mau pulang. Kami bisa ngebom Balai Kota, kantor kamu." Menurut Ahok, sapaan Basuki, Jokowi disebut oleh pelaku sebagai Si Jawa. (Baca: Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres)
Mendapatkan ancaman, Ahok pun meminta kepolisian untuk menyisir gedung Balai Kota. Polisi, kata dia, pada malam hari langsung menyisir gedung sampai lantai 20. Selain itu, Ahok pun memerintahkan untuk menghidupkan kembali metal detektor di gedung Blok B dan Blok G Balai Kota.
Sejak dua hari lalu, alat pemindai atau metal detektor di Blok B, tepatnya pintu samping masuk Balai Kota dihidupkan. Biasanya alat pemindai tersebut mati. Setiap tamu yang hendak menuju ruangan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta pun harus melewati alat tersebut.
Namun begitu, alat x-ray tidak berfungsi. "Error x-ray-nya," ujar Rohiman, petugas pengamanan dalam Balai Kota. Ia juga melakukan pemeriksaan fisik terhadap para pengunjung. "Yang kami cari detonator sama pisau." Menurut Ahok, alat pemindai diaktifkan hingga pengumuman pemenang pilpres oleh KPU. Tidak hanya di Blok B, alat detonator juga dihidupkan di Blok G Balai Kota.
ERWAN HERMAWAN
Berita terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres