TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 400 buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mulai menggelar demonstrasi di Bundaran HI. Mereka mengenakan kemeja dan topi bertuliskan KSPI dan membawa spanduk berisi tuntutan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). (Baca: Jelang Pengumuman Pilpres, Karyawan Pulang Lebih Cepat)
"Kami gelar aksi ini karena mendengar adanya 14 daerah di Papua yang tidak ada pemilu, tetapi ada suara bodongnya. Juga, pergerakan ratusan ribu orang di beberapa daerah di Jawa yang bisa memilih menggunakan KTP saja tanpa A5," ujar Muhamad Rusdi selaku Sekretaris Jenderal KSPI pada Selasa, 22 Juli 2014. (Baca: Ini Alasan Buruh Pro Prabowo Banjiri KPU)
Massa gabungan yang berasal dari Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta ini menyatakan diri sebagai pendukung capres nomor satu Prabowo-Hatta. Tuntutan kepada KPU maupun Bawaslu supaya mereka menindak tegas kecurangan ini dan tidak mengeluarkan hasil penghitungan suara yang menurut mereka curang. "Kan, siapa pun presiden yang terpilih nanti hasilnya juga tidak akan sah kalau curang," Rusdi menambahkan. (Baca: Relawan Prabowo-Hatta ke KPU, Mahfud Md: Bukan Tanggung Jawab Kami)
Mereka juga akan menolak hasil pemilihan presiden yang akan diumumkan KPU nanti. Sebagai bentuk penolakan, massa berjalan mengelilingi Bundaran HI diiringi musik dari pengeras suara di atas mobil bak. Mereka membentuk tiga saf dan berjalan sambil tetap mengibarkan bendera dan memboyong spanduk tanpa mempedulikan terik matahari.
Aksi yang tetap berada di dalam lingkar Bundaran HI ini tidak berpengaruh pada arus lalu lintas. Polisi lalu lintas menegur dan menyuruh mobil dan sepeda motor, yang berhenti untuk mengambil gambar, agar terus jalan.
URSULA FLORENE SONIA
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres