TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa, 22 Juli 2014. Saat membacakan alasannya, Prabowo hanya didampingi oleh elite partai pendukung tanpa disertai pasanganya, calon wakil presiden Hatta Rajasa.
"Atas nama Prabowo Subianto," kata Prabowo ketika membacakan alasan menolak penghitungan dalam pernyataan sebanyak dua lembar itu. Dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Hatta, tokoh yang hadir adalah Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan. (Baca: Prabowo Tolak Pemilu, Relawannya Soraki Jokowi)
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengatakan tak hadirnya Hatta hanya masalah teknis. "Saya rasa, Pak Hatta juga setuju dengan yang disampaikan oleh Pak Prabowo," ujar Fadli. (Baca: JK: Kami Sayangkan Sikap Prabowo)
Fadli Zon mengatakan meski pasangan nomor urut satu ini mundur dalam proses pemilihan presiden, namun Koalisi Merah Putih tetap solid. Dia yakin para partai pengusung juga tetap setia dan tak berpindah dukungan ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Baca: PPP Gelar Rapat Bahas Prabowo Mundur dari Pilpres)
Senada dengan Fadli, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali membantah kalau partainya mundur dari koalisi. "Tidak ada itu, kami solid di Koalisi Merah Putih," kata Suryadharma sebelum menutup pintu mobil.
Meski demikian, dalam beberapa hari belakangan, Hatta dan para tokoh PAN menunjukkan sikap sebaliknya. Dalam beberapa kesempatan, mereka menyatakan pihaknya akan bersikap rasional dalam melihat hasil pilpres. Hatta juga menegaskan tak menyetujui pelibatan massa dalam proses di KPU. "Bangsa ini tak boleh terbelah," katanya. Hal senada disampaikan beberapa pimpinan partai berlambang matahari ini.
SUNDARI
Baca juga:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17