TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia, Muhammad Rusdi, mengatakan hasil rekapitulasi suara pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak sah. Dia pun menuding presiden baru yang terpilih nanti juga tak pantas menempati jabatannya.
"Alasannya banyak kecurangan pemilu yang belum diselesaikan," kata Rusdi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca: Ditolak Prabowo, Pilpres Tetap Dianggap Sah)
Selain itu, kata Rusdi, banyak rekomendasi Badan Pengawas Pemilu yang belum dilakukan oleh KPU. Imbasnya, menurut dia, suara Prabowo Subianto berkurang banyak.
Rusdi menuding kubu calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang melakukan kecurangan tersebut. Karena itu, dia mengatakan Jokowi tak pantas untuk jadi presiden. "Prabowo-lah yang pantas karena hanya dia calon yang memperhatikan buruh," ujarnya.
Di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Prabowo menyatakan tak menerima hasil rekapitulasi suara pilpres yang ditetapkan hari ini. "Banyak kecurangan," kata bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Maka dia mengatakan mengundurkan diri dari proses pemilu presiden 2014. (Baca: Prabowo Tolak Pilpres, Saksi Walkout, KPU: Sah)
Sejak siang hari, massa buruh pro-Prabowo melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut, sekitar 250 buruh membawa tiga tuntutan. Yakni, usut kecurangan pilpres, lakukan pemungutan suara ulang, dan menuntut KPU untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional.
Sebelumnya, anggota Konfederensi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Andi William Sinaga, berpendapat bahwa buruh yang turun ke jalan patut dicurigai bukan buruh. "Buruh tak bisa digerakkan untuk kepentingan politis apapun, apalagi dibayar," kata dia kemarin.
Menurut Andi, buruh sepatutnya menghormati keputusan apapun yang diputuskan KPU. Sependapat dengan Iwan, Andi mengajak pihak yang tak setuju dengan hasil rekapitulasi 22 Juli untuk membawanya ke MK. (Baca: Mundur dari Pilpres, Prabowo Tak Didampingi Hatta)
AMRI MAHBUB
Baca juga:
Ketua MPR: Pidato Prabowo Memalukan Demokrasi
Hatta Rajasa Batal Gelar Keterangan Pers
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17