TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 250 orang massa buruh pro-Prabowo Subianto mulai membubarkan diri setelah berbuka puasa. Mereka mulai meninggalkan lokasi aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) tepat pada pukul 18.30 WIB.
Sekretaris Jenderal Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusdi memastikan tak akan ada aksi lagi setelah ini. "Kami langsung balik kanan ke rumah masing-masing," ujar dia di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa, 22 juli 2014.
Begitu pun, kata Rusdi, dengan relawan pro-Prabowo lainnya. "Tak ada konsentrasi massa lagi di mana pun," kata dia. Artinya, Bundaran HI ini menjadi titik akhir berkumpul massa pro-Prabowo. (Baca: Buruh Pro-Prabowo Tuding Pilpres Penuh Kecurangan)
Sejak siang hari, massa buruh pro-Prabowo melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut, sekitar 250 buruh membawa tiga tuntutan. Yakni, usut kecurangan pilpres, lakukan pemungutan suara ulang, dan menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda hasil rekapitulasi suara nasional.
Massa buruh ini batal menggeruduk kantor KPU di Jalan Imam Bonjol. Alasannya, calon presiden nomor urut satu telah menolak hasil keputusan KPU. "Karena itu kami hanya akan berorasi di sini sampai buka puasa," kata Rusdi.
Rusdi menyatakan kecewa karena tuntutannya tak dipenuhi oleh KPU. Meski begitu, kata dia, buruh akan tetap setiap kepada Prabowo. (Baca: Buruh Pro-Prabowo Batal Geruduk KPU)
Sebelumnya, massa buruh pro-Prabowi Subianto akan melakukan aksi di dua tempat lainnya. Yakni, kantor Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum. "Kami akan long march setelah orasi di HI," kata Rusdi.
AMRI MAHBUB
Berita terpopuler:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres