TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu, Muhammad, mengatakan, KPUD Jawa Timur mengulang kesalahan yang sama seperti pileg April 2014. Menurut dia, seharusnya persoalan pemilih ganda atau pemilih bayangan tak ada lagi saat pilpres.
"Bawaslu kecewa dengan KPUD Jatim dalam pelaksanaan pilpres 2014," kata Muhammad, saat rapat pleno terbuka di gedung KPU, Selasa, 22 Juli 2014.
Menurut Muhammad, KPUD Jatim punya waktu cukup untuk mengecek data pemilih tetap di provinsi Jawa Timur. Tapi, nyatanya persoalan di Sampang dan Bangkalan tetap terjadi.
"Kami khawatir adanya mobilisasi pemilih di dua wilayah itu," kata Muhammad. (Baca: Prabowo Mundur, Menkopolhukam Serahkan ke KPU) Bawaslu merekomendasikan KPUD Jatim agar ke depannya lebih diawasi lagi oleh Bawaslu provinsi dan KPU pusat agar kinerjanya membaik pada pemilu selanjutnya.
KPUD Jatim juga harus lebih mencermati rekomendasi yang sudah diberikan oleh Bawaslu provinsi. Anggota komisioner pemimpin sidang, Arif Budiman, juga mengatakan bahwa KPUD Jatim harus memperbaiki diri guna mempersiapkan pilkada mendatang yang akan lebih panjang mekanismenya.
Adapun, saksi kubu Jokowi-JK, Arif Wibowo mengatakan, KPUD Jatim belum mengoreksi secara menyeluruh daftar pemilih tetap di seluruh kabupaten di Jawa Timur. Arif mengatakan, Jatim merupakan provinsi dengan jumlah kabupaten terbesar, 38 kabupaten, jadi KPUD Jatim seharusnya memberikan perhatian ekstra tethadap pendataan DPT.
"Kami mengkhawatirkan adanya 'pemilih haram'," kata Arif. (Baca: KPU Undur Pengumuman Hasil Pilpres)
Rekapitulasi hasil hitung suara provinsi Jawa Timur telah ditetapkan. Dari total 22.184.407 suara, ada 21.946.401 suara sah dan 238.006 suara tak sah. Di provinsi ini, Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 11.669.313, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh suara sebanyak 10.277.088. (Baca: Anis Matta Tuding KPU Berpihak)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres