Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

30 Juta Orang Hidup dengan HIV/AIDS Pada 2013

image-gnews
Foto ini diambil pada Oktober lalu dan memperlihatkan seorang penderita TBC dan HIV di sebuah ruang isolasi di Thailand. Pada tahun 2008, sebanyak 800,000 orang dewasa dan anak di Thailand menderita HIV/AIDS. AP Photo/David Longstreath
Foto ini diambil pada Oktober lalu dan memperlihatkan seorang penderita TBC dan HIV di sebuah ruang isolasi di Thailand. Pada tahun 2008, sebanyak 800,000 orang dewasa dan anak di Thailand menderita HIV/AIDS. AP Photo/David Longstreath
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Secara global, di tahun 2013, hampir sebanyak 30 juta orang hidup dengan HIV/AIDS, 1,8 juta baru terinfeksi dan 1,3 juta meninggal karena penyakit tersebut. Pada saat puncak epidemi berlangsung di tahun 2005, HIV/AIDS telah merenggut sebanyak 1,7 juta nyawa.

Insiden HIV/AIDS meningkat di tahun 1997 dengan tercatatnya sebanyak 2,8 pasien terinfeksi baru dan sejak itu terjadi penurunan sebesar 2,7% per tahun.

Epidemi tetap terkonsentrasi di sub-Sahara Afrika. Prevalensi tertinggi ada di Botswana, Lesotho dan Swaziland (di atas 12.000 per 100.000 orang).

Prevalensi HIV/AIDS di Botswana, contohnya, 15 kali lebih tinggi daripada Republik Demokrat Kongo (DRC) dan 40 kali lebih tinggi dari Nigeria. (Baca :Bali Diskriminatif terhadap Penderita HIV AIDS )

Studi ini juga menampilkan perubahan yang substansial dalam hal pemahaman mengenai epidemi HIV/AIDS. “HIV, Malaria dan TBC,  merupakan penyebab utama masalah kesehatan dan kematian di negara-negara miskin, dan ketiganya harus mendapat perhatian khusus dari semua dukungan dan upaya penanganan kesehatan secara global," kata Alan Lopez, Melbourne Laurate Profesor di University of Melbourne yang juga bertindak sebagai co-founder dari Studi Global Burden of Disease (GBD) ini.

Menurut Alan. tanpa hal itu, semua orang akan menghadapi resiko terjadi stagnasi, bahkan lebih buruk lagi, akan terjadi perubahan dari hasil yang telah dicapai saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbaikan yang dilakukan dalam metologi yang digunakan oleh IHME juga memperlihatkan, bahwa secara kumulatif, negara-negara yang telah teridentifikasi sebagai konsentrasi dari epidemic ini mencatat angka kematian 39% lebih rendah dan angka orang yang hidup dengan HIV/AIDS 53% lebih rendah.

Secara kontras, angka kematian di negara-negara yang telah terjangkiti epidemi secara luas meningkat sebesar 23%, dan
populasi orang-orang yang terinfeksi HIV tercatat 3% lebih tinggi.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
10 Buah Paling Dicari Selama Musim Panas
Ancaman Empat Penyakit Menular di Dunia
Umat Islam Baru Zakat Sebesar 1 Persen
Dompet Dhuafa - Komunitas Menara Rilis 1000 PAUD
Lomba Lari untuk Gerakan Peduli Malnutrisi Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

2 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

5 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

10 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).


3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi Semangka
3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

12 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


IDI Ancam Sanksi Dokter Influencer yang Promosikan Produk

12 hari lalu

Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Wikipedia
IDI Ancam Sanksi Dokter Influencer yang Promosikan Produk

Ikatan Dokter Indonesia mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada dokter influencer yang mempromosikan produk kesehatan dan kecantikan.


Polemik Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri Sebut Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Tak Bisa Saling Menggantikan

14 hari lalu

Faisal Basri diwawancara di Gedung Tempo Media Jakarta, 4 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polemik Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri Sebut Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Tak Bisa Saling Menggantikan

Ekonom senior dari UI Faisal Basri tidak sepakat dengan rencana penggunaan dana BOS untuk biaya program makan siang gratis Prabowo-Gibran.