Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Tertinggal dalam Penanganan Tuberkulosis

image-gnews
Slamet Widodo dan ibunya Sri Diana, menjalani perawatan di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (13/1). Slamet anak pengidap komplikasi penyakit gizi buruk, TBC dan HIV. Slamet membutuhkan dana perawatan kurang lebih enam juta rupiah. TEMPO/Subekti
Slamet Widodo dan ibunya Sri Diana, menjalani perawatan di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (13/1). Slamet anak pengidap komplikasi penyakit gizi buruk, TBC dan HIV. Slamet membutuhkan dana perawatan kurang lebih enam juta rupiah. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, pemberantasan penyakit tuberkulosis (TB) masih tertinggal jika dibandingkan negara-negara lainnya. Di seluruh dunia, prevalensi TB pada mereka yang tidak terkena HIV/AIDS di tahun 2013 tercatat sebesar 160,2 per 100.000, sementara prevalensi di Indonesia memperlihatkan angka 185,5 per 100.000.

Berdasarkan sebuah penelitian, di Indonesia angka kematian karena TB telah menurun sebesar 2,6 persen per tahun, selama satu dekade terakhir. Sementara secara global, angka kematian karena TB telah menurun sebesar 3,7 persen per tahun.

Tahun lalu, sebanyak 108.723 orang Indonesia penderita HIV/AIDS meninggal karena TB. Di dalamnya jumlah  pria lebih banyak  sebagai korbannya. Secara bersamaan, kematian karena HIV dan TB sangat umum dialami oleh pria  di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, pengobatan yang lebih dini serta lebih  efektif telah membantu mempercepat durasi infeksi TB, tetapi dari hasil penelitian tercatat bahwa semakin dunia bertambah tua, akan semakin tinggi angka kasus dan kematian karena epidemi ini yang akan terjadi.(Baca : TBC Jadi Penyakit Mematikan Setelah AIDS).

Ditilik dari angka kematian yang terjadi dalam rata-rata usia yang telah tertentu, negara-negara dengan angka kematian tertinggi karena TB adalah negara-negara sub-Sahara di Afrika, yaitu Lesotho, Somalia,  dan Burundi.

“Seiring dengan populasi yang semakin tua, tuberkulosis tetap akan menjadi ancaman kesehatan utama,” kata Dokter  Nobhojit Roy dari BARC Hospital di India yang juga merupakan co-author dari studi ini.(Baca : Menghadang Tebaran Kuman TBC yang Kian Mengancam).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“TB menghadirkan tantangan yang unik di berbagai negara dan wilayah yang berbeda, dan data yang lebih baik akan membantu terciptanya strategi yang efektif dalam menghadapi masalah tersebut," kata Nobhojit.

Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 7,5  juta kasus baru TB di seluruh dunia. Penyakit ini telah menyebabkan 1,4 juta kematian di seluruh dunia.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
10 Buah Paling Dicari Selama Musim Panas
Ancaman Empat Penyakit Menular di Dunia
Umat Islam Baru Zakat Sebesar 1 Persen
Dompet Dhuafa - Komunitas Menara Rilis 1000 PAUD
Lomba Lari untuk Gerakan Peduli Malnutrisi Anak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

33 menit lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

2 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

5 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

6 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

10 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

11 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi Semangka
3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

12 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.