TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan inspeksi mendadak ke Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat, Rabu, 23 Juli 2014.
Dalam sidak itu hadir pula pimpinan KPK, Bambang Widjojanto; Sekretaris Daerah Saefullah; dan Kepala Inspektorat Provinsi Franky Mangatas. Saat datang, Ahok meminta para pegawai Dinas Perhubungan menjalankan alat-alat untuk uji kelayakan kendaraan bermotor (kir). Namun sejumlah alat, seperti pemeriksa lampu, ternyata tak berfungsi. (Baca: Ahok Dapat Laporan KPK Soal KIR Palsu)
Ahok kemudian meminta uji kir dijalankan ke salah satu truk yang dia pilih sendiri. Alat untuk menguji emisi dan rem berjalan, meski harus dilakukan secara manual. Saat menginspeksi loket, barulah Ahok meradang karena ada pegawai yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan walau statusnya tak jelas. Apalagi, di meja pegawai itu tergeletak sebundel uang Rp 8 juta dalam pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
"Langsung pecat saja, kalau yang statusnya PNS, juga sama. Pecat saja supaya kapok," ujar Ahok.
Setusai sidak itu, Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kedaung Kali Angke langsung ditutup. Tempat itu tidak akan beroperasi sampai Pemerintah Provinsi DKI selesai melakukan penyelidikan. (Baca: Kata KPK Soal KIR Palsu)
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru
Indeks Saham Anjlok karena Pernyataan Prabowo
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub