TEMPO.CO, Jakarta -Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama Bank Central Asia, mengatakan Bank BCA sepanjang semester pertama 2014 telah mencatat peningkatan laba bersih. "Laba meningkat menjadi Rp 7,9 triliun dari sebelumnya Rp 6,3 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya," kata Jahja Setiaatmadja di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu, 23 Juli 2014.
Ia mengatakan peningkatan tercatat sebesar 24,2 persen. Ia mengatakan di tengah periode ketidakpastian ekonomi, BCA terus menunjukkan daya tahan dan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap situasi dengan berbagai tantangan.
Ia mengatakan pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan operasional lainnya, juga tumbuh 25 persen menjadi Rp 19,6 triliun pada semester 1 2014 dari sebelumnya Rp 15,7 triliun pada periode yang sama di 2013.
Jahja mengatakan marjin bunga bersih juga meningkat 50 bps menjadi 6,5 persen pada semester 1 dari sebelumnya 6 persen pada semester 1 tahun lalu. Ia mengatakan pertumbuhan NIM ini menggambarkan yield aset produktif yang lebih tinggi dengan adanya peningkatan portofolio kredit.
Ia juga mengatakan portofolio kredit meningkat 14,6 persen secara year on year atau menjadi Rp 321,3 triliun pada akhir Juni. Sedangkan kredit korporasi tercatat sebesar Rp 106,4 triliun atau naik 16,3 persen secara year on year.
Pada kredit komersial dan UKM pertumbuhan sebesar 14,9 persen atau menjadi Rp 127 triliun year on year. Dan pada kredit konsumer meningkat menjadi Rp 88,3 triliun atau setara 12,6 persen.
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab