TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan pasar merespons positif pemilihan presiden 2014. Respons itu terlihat pada tren positif indeks harga saham di bursa dan minat beli investor asing.
Menurut dia, investor global sudah bereaksi lebih awal. Buktinya, sampai 18 Juli lalu, mereka sudah menambah investasi sampai Rp 56 triliun lebih di pasar modal. “Itu antisipasi presiden baru. Mereka sangat antusias,” kata Ito dalam acara Investor Day PT Bank Jatim Tbk di Hotel Bumi Surabaya, Selasa, 22 Juli 2014.
Arus modal terbanyak masuk pada Juli, saat pelaksaan pemilihan umum presiden. Terutama, kata Ito, sejak dua hari sebelum pencoblosan hingga kemarin. Investor asing menambah pembelian portofolio saham sangat signifikan. “Di bulan Juli saja mencapai Rp 12 triliun,” kata Ito.
Meski investor asing lebih antusias, kata dia, investor domestik tidak terlambat. “Tergantung horizon waktu kita,” kata Ito.
Pengalaman pemilu presiden 2004 dan 2009 menunjukkan indeks saham selalu naik. Tahun 2004 indeks naik 44,2 persen dan tahun 2009 naik 82 persen. Tahun ini IHSG rata-rata sudah naik 19 persen. “Setiap pemilu indeks kita cukup bagus,” kata Ito.
Pemerintah mendatang, menurut dia, mewarisi perekonomian yang rapuh. Sebab, sejak Mei tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia terus defisit. Kebutuhan dolar paling besar terutama untuk mengimpor bahan bakar minyak.
Namun, kata Ito, Indonesia tetap menjadi destinasi investor global. “Apa mereka tidak takut? Mereka penuh hitungan,” kata Ito.
Sejak 2006, baru pada 2013 para investor global bereaksi. Sebab, memang defisit neraca perdagangan Indonesia tinggi sekali. Mereka khawatir dengan kondisi ini. Namun, menurut Ito, mereka melihat ada harapan baru pada pemerintah baru.
Bahkan BEI memprediksi indeks harga saham gabungan akan tumbuh lebih tinggi lagi. Ito mengaku BEI tidak punya proyeksi IHSG hingga akhir tahun. “Kami tidak punya proyeksi. Takut nanti dianggap menyesatkan,” ujarnya.
Tapi, dia mengatakan sejumlah analis saham sekuritas asing mereka sangat optimistis IHSG bisa tembus sampai 5500-6000.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai Indonesia sudah lebih matang dalam berdemokrasi. Menurut dia, bila masyarakat matang dalam berdemokrasi, bisa dipastikan perekonomian tidak akan terganggu saat ada presiden lama ataupun baru. “Kita terlalu berlebihan bila bergantung pada pemerintah saja soal keamanan dan ketertiban. Kita sangat dewasa sekali,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Menurut dia, Indonesia adalah tempat yang sangat bagus untuk berinvestasi. “Memang ada beberapa daerah yang emosional. Itu karena masalah pendidikan. Saya jamin investasi di sini aman,” kata Soekarwo.
AGUS SUPRIYANTO
Berita Terpopuler