TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan akan segera mengeluarkan izin impor gula rafinasi untuk memenuhi kebutuhan industri. Sebab, stok gula yang sudah diimpor pada paruh pertama 2014 akan segera habis. "(Izin) segera keluar. Ini lagi dibuat," kata Lutfi saat ditemui di kantornya, Rabu, 23 Juli 2014.
Menurut Lutfi, sepanjang tahun ini kuota gula rafinasi yang berhak diimpor oleh pengusaha sebesar 2,8 juta ton. Pada semester pertama, importasi telah direalisasikan 2,1 juta ton. "Artinya masih banyak sekali barang di dalam negeri dengan komitmen mereka terhadap industri juga banyak," katanya.
Sisanya, sekitar 635 ribu ton, semestinya memang diimpor pada semester kedua agar bisa memenuhi komitmen pada industri. "Kuota yang ada dalam negeri juga sebentar lagi habis. saya enggak akan menahan," ujarnya. Namun, menurut dia, soal pergulaan ini harus segera dibereskan dulu. Sebab, harus ada kepastian bahwa gula rafinasi langsung didistribusikan ke industri yang memerlukan. "Kami tidak menahan, kami hanya memastikan gula ini langsung diterima oleh industri."
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia Wisnu Hendraningrat mengatakan, lambatnya pengeluaran izin impor gula oleh Kementerian Perdagangan bisa mengancam industri. Sebab, industri gula rafinasi telah terikat kontrak dengan industri makanan-minuman yang bergantung pada persediaan gula rafinasi.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler :
Indeks Saham Anjlok karena Pernyataan Prabowo
Rupiah Keok Terpukul Efek Prabowo
Euforia Bursa Saham Akan Sambut Kemenangan Jokowi