Gaji Tak Dibayar, Ratusan Buruh Garmen Gagal Mudik  

Editor

Rini Kustiani

Sejumlah eks buruh Fit U Garmen yang sudah pailit berunjukrasa menuntut pembagian profesional hasil penjualan aset dari Bank China Trust di Bandung, Jawa Barat (1/3). China Trust hanya mau membagi 5% dari penjualan aset kepada eks buruh. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah eks buruh Fit U Garmen yang sudah pailit berunjukrasa menuntut pembagian profesional hasil penjualan aset dari Bank China Trust di Bandung, Jawa Barat (1/3). China Trust hanya mau membagi 5% dari penjualan aset kepada eks buruh. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 420 buruh yang bekerja di PT Myung Sung terancam tidak berlebaran di kampung halaman lantaran gaji selama dua bulan dan tunjangan hari raya (THR) belum dibayar perusahaan. PT Myung Shung adalah perusahaan yang berpusat di Korea Selatan. Saat ini PT Myung Sung mempunyai pabrik di daerah Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara, dan Sukabumi, Jawa Barat. PT Myung Sung bergerak di bidang garmen.

Salah pekerja yang menolak namanya disebut mengatakan perusahaan berjanji membayar gaji pada 25 Mei 2014. Namun hingga kini, dia dan buruh lainnya belum menerima uang sepeser pun. "Saya sedih enggak bisa mudik. Satu anak saya di kampung nangis terus, minta ibunya pulang," ujar perempuan berusia 37 tahun ini, Selasa, 22 Juli 2014.

Abdul Malik, 32 tahun, seorang pekerja juga mengeluhkan gaji dan THR-nya belum dibayar. Malik sudah diusir dari kontrakannya di Sukapura, Cilincing, lantaran sudah enam bulan menunggak. Saat ini ia tinggal bersama empat anaknya di rumah pamannya di Semper Timur, Cilincing. "Padahal saya sudah rencana mau pulang tahun ini. Sudah tujuh tahun saya tidak pulang ke kampung di Magetan," ujar Malik.

Kepala Sudin Disnakertrans Jakarta Utara Mujiono membenarkan PT Myung Sung sudah dua bulan tak beroperasi. Dia mengatakan sudah bertemu dengan serikat pekerja perusahaan tersebut untuk mendengar keluhan mereka. Pemerintah, Mujiono menjelaskan, sudah mengirim surat pemanggilan kepada Direktur Perusahaan PT Myung Sung, Hary Kim. "Kami berupaya agar hak pekerja dipenuhi perusahaan," kata Mujiono.

Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan belum bisa dikonfirmasi.

ROBBY IRFANY

Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014

Berita terpopuler lainnya:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD 
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Isi Pidato Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres

THR