Anggota Brimob Tewas Saat Kawal Kereta Mudik  

Pemudik mengangkat barang bawaannya saat menggunakan jasa kereta api untuk mudik ke kampung halamannya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 20 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Pemudik mengangkat barang bawaannya saat menggunakan jasa kereta api untuk mudik ke kampung halamannya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 20 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bandung - Seorang polisi Brigade Mobil dari Detasemen Cikeruh tewas di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa, 22 Juli 2014. Brigadir Dua Ocki Anesta Setiawan tewas setelah terlindas kereta angkutan mudik yang tengah dia kawal di stasiun itu.

Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal M. Iriawan membenarkan peristiwa tersebut. "Almarhum meninggal dalam kecelakaan karena tertabrak kereta di Kiaracondong saat dia menjalankan tugas kemanusiaan mengawal pemudik. Kami berduka," ujarnya di Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa, 22 Juli 2014. (Baca pula: Rute Alternatif Hindari Jembatan Comal)

Iriawan pun sudah meminta Komandan Brimob Cikeruh untuk mendalami penyebab kematian serta mengurus tuntas dan mengembalikan jenazah korban kepada keluarga. "Kami juga akan berikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat anumerta dan penghargaan lain yang perlu diberikan kepada almarhum," tuturnya.

Dari informasi kepolisian, kecelakaan dialami Ocki sekitar pukul 12.05 WIB. Korban saat itu tengah menjaga kereta Patas dari Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Bandung. Namun, baru sampai Stasiun Kiaracondong, korban meloncat keluar dari dalam kereta. Diduga, saat meloncat, rompi yang dia kenakan tersangkut kereta. Lalu, tubuh korban terseret dan terlindas.

Iriawan pun berpesan kepada setiap anggotanya agar tak alpa menjaga keselamatan diri sendiri saat bertugas. "Banyak faktor di lapangan bisa menyebabkan musibah. Jagalah keselamatan diri masing-masing. Kami juga ingin keselamatan anggota dijaga," katanya. (Baca: Jembatan Comal Rusak, Pemudik Tunggu Bus 10 Jam)

ERICK P. HARDI

Berita Lainnya:
Marshanda Tanggalkan Jilbab 
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab 
Poempida Sesalkan Keputusan Prabowo