DPRD: Amblesnya Comal Keteledoran Pusat  

Pekerja menyelesaikan pengecoran di jembatan yang ambles di Jalur Pantura Comal, Pemalang, Jateng, 19 Juli 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah
Pekerja menyelesaikan pengecoran di jembatan yang ambles di Jalur Pantura Comal, Pemalang, Jateng, 19 Juli 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Infrastruktur DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menyatakan amblesnya oprit atau penghubung jalan dan jembatan di Comal, Pemalang, merupakan keteledoran Kementerian Pekerjaan Umum. “Dalam pendekatan melakukan persiapan mudik Lebaran, ini menunjukkan keteledoran pemerintah pusat,” kata Hadi Santoso kepada Tempo di Semarang, Rabu, 23 Juli 2014. (Baca: Kendaraan di Atas 10 Ton Dilarang Lewat Comal)

Jembatan Comal yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan ditutup sejak pukul 00.30 WIB pada Jumat pekan lalu, 18 Juli 2014. Amblesnya oprit jembatan itu diketahui pertama kali pada pertengahan Juni lalu. Meski sudah ditambal dengan aspal hotmix, oprit di dua jalur jembatan yang panjang totalnya sekitar 14 meter itu ambles lagi pada awal Juli. (Baca: Kamis, Jembatan Comal Bisa Dilintasi)

Sebelum ambles, kata Hadi, tanda ada penurunan tanah di lokasi oprit sebelah barat sudah terlihat sejak Februari lalu saat diterjang banjir bandang. Bahkan, ia sudah mengingatkan kerusakan Jembatan Comal ke Dinas Bina Marga Jawa Tengah. Namun, saat itu perbaikan hanya berupa perawatan biasa. “Jembatan tersebut milik nasional maka Bina Marga Jawa Tengah tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya.

Saat itu, Bina Marga Jawa Tengah berjanji akan melaporkan masalah itu kepada Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, Jembatan Comal tak segera diperbaiki untuk mengantisipasi arus mudik Juli 2014. “Sampai akhirnya ambles sehingga persiapan arus mudik Lebaran 2014 di Jalur Pantura menjadi terganggu,” kata Hadi. Bahkan saat ambles pun, tidak ada kejadian luar biasa yang menyebabkan ambles, misalnya banjir besar atau gempa bumi. (Baca: Rabu Malam, Oprit Jembatan Comal Akan Diaspal)

Menurut Hadi, jika mekanisme monitoring rutin terhadap jembatan dilakukan secara optimal maka kesemrawutan lalu lintas jalan penghubung Pemalang-Pekalongan itu tak bakal terjadi.  “Seharusnya, sejak Februari hingga Juni sudah cukup untuk merekayasa struktur agar jembatan tidak ambles sehingga harus ditutup total seperti saat ini,” kata Hadi.

ROFIUDDIN


Berita terpopuler
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres
Umat Kristen Irak Diminta Pindah Agama
Begini Kantor Jokowi Sebelum Pengumuman Pilpres