TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Pengawas Pemilu, Jimly Ashiddiqie, mengatakan pernyataan calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, untuk menarik diri dari proses Pemilihan Umum Presiden 2014 tidak akan berpengaruh pada keabsahan hasil suara Pilpres.
"Jadi negara ini ibarat kapal besar akan jalan terus meski ada masalah di awaknya," kata Jimly ketika dihubungi Tempo, Selasa, 22 Juli 2014. Menurut Jimly, keputusan Prabowo menarik diri dari Pilpres tak berefek hukum pada penetapan pemenang Pillpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum.(Baca: Indeks Saham Anjlok Karena Pernyataan Prabowo)
Pun demikian dengan hak kubu Prabowo-Hatta untuk megajukan gugatan sengketa hasil Pilpres 2014, kata Jimly, masih tetap berlaku. Menurut dia, Prabowo juga tak bisa dipidana berdasarkan ketentuan pasal 245 dan pasal 246 Undang-Undang Pilpres atas pengunduran diri itu. Karena, kata Jimly, pengunduran diri Prabowo dilakukan setelah proses pemungutan suara. (Baca: Ditolak Prabowo, Pilpres Tetap Dianggap Sah)
"Hal seperti ini sudah sering dalam Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah ada calon yang menyatakan begitu. Hanya saja kalau dalam Pilpres masih sekali ini. Ini juga tidak menghentikan proses," ujar Jimly.
Meski demikian, kata Jimly, keputusan Prabowo harus dihormati. Karena, kata dia, Prabowo memperoleh dukungan untuk menjadi presiden sebanyak hampir dari 48 persen pemilih. Dengan demikian, keputusan ini juga mengatasnamakan konstituen Prabowo.
"Dengan begini emosi para pendukung harus dikelola," ujar Jimly. Hari ini, Prabowo Subianto menyatakan mundur dari pelaksanaan Pilpres 2014 setelah menggelar pertemuan di Rumah Polonia dengan sejumlah petinggi partai-partai Koalisi. (Baca: Prabowo Tolak Pilpres, Jokowi: Dia Negarawan)
Keputusan undur diri itu lantaran Prabowo menilai pelaksanaan Pilpres 2014 tidak demokratis dan melanggar Undang-Undang Dasar.
NURUL MAHMUDAH
Baca juga:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota
Intelijen AS Beberkan Temuan Soal Jatuhnya MH17