TEMPO.CO, Jakarta: Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menilai calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, tidak bersifat ksatria. "Personalnya dikenal keras, pemberani, dan jujur, tapi sekarang sisi bahayanya yang keluar," kata Hamdi saat dihubungi Tempo pada Selasa, 22 Juli 2014.
Menurut Hamdi, tindakan Prabowo menolak seluruh proses pelaksanaan pemilihan presiden justru tidak diinginkan masyarakat. Prabowo, kata Hamdi, mengambil keputusan yang salah lantaran mengikuti emosinya. Kemarin, Prabowo menyatakan menolak seluruh proses pelaksanaan pemilihan presiden. Ia juga menyatakan menarik diri dari keikutsertaannya dalam pelaksanaan pemilu. (Baca: Prabowo-Hatta Tolak Pelaksanaan Pilpres 2014)
Sikap yang ditunjukkan Prabowo itu, kata Hamdi, justru memperlihatkan apa yang selama ini ditakutkan oleh masyarakat. “Keputusan secara emosional ini malah akan menurunkan derajat dia,” kata Hamdi.
Dengan sikap seperti ini, kata Hamdi, masyarakat justru dapat menilai dia. Hanya pengikut fanatik Prabowo yang masih membela, tetapi para pendukung Prabowo akan realistis melihat kondisi dalam waktu beberapa hari ke depan. “Mereka saja yang sudah termakan Prabowoisme, yang masih mendukung,” ujarnya.
Hal lainnya, kata Hamdi, Prabowo mengalami delusional. Hamdi mengatakan kondisi tersebut terjadi karena sikap Prabowo Subianto selama ini merasa dicurangi secara masif dan kecurangan secara sistematis.
Sikap ini diperparah oleh kecurigaannya yang berlebihan terhadap jalannya proses pemilihan presiden. Padahal, kata dia, masyarakat tidak melihat kecurangan di lapangan. “Dia paranoid,” kata Hamdi.
Hamdi menilai kecurangan yang terjadi di lapangan bisa ada di kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Prabowo, kata Hamdi, tidak bisa melihat kondisi tersebut. Dengan pribadi yang demikian plus ditambah lingkungan di sekitarnya terus memprovokasinya, akan melahirkan keputusan yang tidak tepat. “Seolah–olah bangsa ini melakukan konspirasi untuk mencurangi dirinya,” kata Hamdi.
SAID HELABY
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
SBY Berhentikan Kepala Staf TNI AD
Berita Potong Kelamin, Ahmad Dhani ke Dewan Pers
Saran Ahok Buat Jokowi Usai Pengumuman Pilpres