TEMPO.CO, Jakarta - Perbaikan Jembatan Comal di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mempengaruhi distribusi pasokan bahan makanan dan minuman.
Ketua Asosiasi Pedagang Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan biaya logistik pengiriman suplai makanan dan minuman menyambut hari raya Lebaran naik 20-30 persen.
Namun, menurut dia, kenaikan harga barang makanan dan minuman tidak akan menembus 5 persen. "Produsen tidak perlu cemas. Kenaikan harga tidak mengurangi permintaan. Masyarakat tentu akan membeli terus karena menyambut Lebaran," ujar Sofjan saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Juli 2014.
Untuk menghindari lokasi perbaikan yang terletak di jalur Pantai Utara (Pantura) itu, kendaraan distribusi mesti melalui jalur tengah atau selatan.
Sofjan menjelaskan, terdapat banyak titik industri di Jawa Tengah. Selain mengerek harga, ambrolnya jembatan itu mengakibatkan pasokan barang terhambat. "Keterlambatan pasokan barang dapat terjadi di Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta," kata Sofyan.
Pengusaha, kata Sofjan, memakai segala cara agar dapat mengantarkan hasil produksi. Sebab, pengusaha biasanya telah menjalin kontrak untuk dapat mengantarkan barang produksi sekalipun mengalami force majeure. (Baca : Comal Ambles, Distribusi Ritel Terganggu)
Beberapa pengusaha memilih menggunakan jalur laut agar dapat memenuhi kontrak tersebut. Namun, meski tidak mempengaruhi harga pasar, jalur laut dinilai lebih merepotkan daripada jalur darat. "Jika melalui jalur laut, proses distribusi menjadi bertambah karena, setelah diturunkan di pelabuhan, barang mesti dikirmkan lagi melalui jalur darat," ujar Sofjan.
Perbaikan jembatan penghubung Pemalang dengan Pekalongan itu juga dapat mempengaruhi pasokan barang selain makanan minuman, seperti tekstil dan garmen. Menurut Sofjan, kenaikan harga yang terjadi pada tekstil dan garmen tidak akan jauh berbeda dengan makanan dan minuman.(Baca: DPRD: Amblesnya Comal Keteledoran Pusat)
Sebelumnya, Bina Marga Jawa Tengah berjanji merampungkan perbaikan jembatan tersebut pada Kamis, 23 Juli 2014. Jembatan tersebut memiliki dua lajur, yakni Jakarta-Semarang dan sebaliknya. Namun kerusakan lajur Semarang-Jakarta dinilai lebih parah, dan diperkirakan baru dapat diperbaiki total dalam 1,5 bulan.
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket