TEMPO.CO, Jakarta - Amblasnya jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, menghambat proses distribusi di jalur utara Jawa. Namun, perbaikan jembatan yang menghubungkan Pemalang dan Pekalongan ini tidak menghambat kerja Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Direktur Operasional JNE, Edi Santoso, mengatakan sejak H-7 lebaran, kiriman paket JNE tidak lagi menggunakan truk. "Sebanyak 90 persen proses pengiriman kami menggunakan pesawat, dan kereta api double track. Jadi ambrolnya Jembatan Comal tidak berpengaruh pada proses pengiriman JNE," ujar Edi saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Juli 2014.
JNE, kata Edi, tidak lagi menggunakan jalur darat lantaran sering mengalami hambatan. Selain itu, jalur udara dan kereta pun dinilai dapat menghemat waktu. Penggunaan jalur udara membuat proses pengiriman satu hari lebih cepat. JNE menamai layanan tersebut dengan sebutan YES (Yakin Esok Sampai).
Sementara, untuk pengiriman barang dalam provinsi, JNE memanfaatkan kereta api double track. Jasa ini pun dapat digunakan untuk pengiriman barang antar provinsi, namun memakan waktu yang cukup lama. Jasa ini dikenal dengan sebutan OKE (Ongkos Kirim Ekonomis).
Edi menambahkan, perusahaannya tidak merasa kesulitan dalam menggunakan jasa udara dan kereta. Biasanya pebisnis menghindari kedua alternatif distribusi itu dengan alasan prosesnya yang merepotkan, karena harus mengambil lagi barang dari bandara dan stasiun.(Baca :Lebaran, Pengiriman Logistik Melonjak 300 Persen)
Setelah sampai ke bandara atau stasiun, petugas JNE segera mengambil barang- barang tersebut dan menyortirnya di kantor JNE terdekat. "Karena barang-barang yang diantar biasanya berukuran kecil, sehingga kami tidak repot," ujar Edi.
Sebelumnya, pengiriman PT Pos Tegal terlambat akibat jembatan penghubung Pemalang dan Pekalongan itu ditutup total sejak Jumat pekan lalu. Hingga kemarin, barang-barang kiriman pos ekspres yang mestinya sampai ke penerima pada satu hari setelah pengiriman molor jadi empat hari. Padahal, pengiriman melalui layanan pos ekspres, pos kilat khusus, dan pos standar meningkat hingga sekitar 50 persen sejak awal Ramadhan.
Hal itu membuat Kantor Pos Besar Tegal mengerahkan armada ekstra untuk memaksimalkan pelayanan. Sebab, peningkatan pengiriman pos itu menyebabkan terjadinya penumpukan barang.
PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket