TEMPO.CO, Kaduna - Dua ledakan bom yang mengguncang wilayah utara Kota Kaduna, Nigeria, menewaskan setidaknya 40 orang pada Rabu, 23 Juli 2014, waktu setempat. Dikutip dari BBC, pengeboman itu menargetkan pemimpin ulama Islam moderat, Dahiru Bauchi, dan pemimpin senior partai oposisi, Muhammad Buhari. (Baca: Boko Haram Serang Desa Terpencil, 46 Orang Tewas )
Pelaku pengeboman adalah kelompok militan Boko Haram. Kelompok ini mulai melakukan pengeboman dan pembunuhan di Nigeria sejak pemberontakan brutal pada 2009. Target pembunuhan mereka adalah pemimpin Islam oposisi yang memiliki ideologi berbeda dengan mereka. (Baca: Boko Haram Paksa 15 Ribu Penduduk Mengungsi)
Dari laporan BBC di lokasi kejadian, akibat pengeboman itu, terlihat beberapa potongan tubuh dan kendaraan yang hancur bertebaran di Jalan Alkali yang berada di pusat kota.
Kepala Kepolisian Kaduna, Shehu Umar, mengatakan setidaknya 25 orang tewas dan 14 luka-luka dalam ledakan tersebut, yang tampaknya disebabkan oleh seorang pengebom bunuh diri. "Sebanyak 15 korban lain tewas dalam ledakan bom kedua," ujar Umar.
Umar menuturkan, pada serangan pertama yang menyasar Bauchi, bom diledakkan setelah ulama itu berkhotbah di dekat Alun-alun Murtala Muhammad. Saat itu, Bauchi menumpang mobil beratap terbuka. "Sewaktu memberikan salam kepada ratusan simpatisannya, saat itulah bom diledakkan," ujarnya. Bauchi tewas seketika. Massa pun berhamburan. Darah berceceran memenuhi jalan.(Baca: Serangan Boko Haram-Militer Nigeria, 26 Tewas)
Sekitar 90 menit setelah serangan bom pertama, ledakan kedua terjadi di tengah keramaian di area Kawo. Kali ini, ledakan menargetkan iring-iringan kendaraan Muhammad Gen Buhari, mantan petinggi militer Nigeria. Gen juga tewas dalam ledakan ini. Dampak kejadian ini, pemerintah Nigeria memberlakukan jam malam di Kota Kaduna dan sekitarnya.
VIQIANSAH DENNIS| BBC
Terpopuler:
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar
Ahok Ngamuk Saat Sidak Uji Kir Bersama KPK
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini