TEMPO.CO, Aljir - Maskapai penerbangan Air Algerie mengaku kehilangan kontak dengan salah satu pesawatnya hampir satu jam setelah lepas landas dari Burkina Faso menuju Aljazair, Kamis, 24 Juli 2014. Pesawat D-C9 tersebut membawa 110 penumpang dengan berbagai kewarganegaraan.
Sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan kontak dengan penerbangan hilang saat masih berada di wilayah udara Mali mendekati perbatasan Aljazair. “Pesawat tidak jauh dari perbatasan Aljazair ketika awak diminta untuk memutar karena berkurangnya jarak pandang, dan mencegah risiko tabrakan dengan pesawat lain dengan rute Aljazair-Bamako,” ujar sumber itu. “Kontak hilang setelah pesawat memutar.”
Maskapai penerbangan mengumumkan pesawat hilang dalam pernyataan singkat yang dilansir kantor berita nasional APS. “Layanan navigasi udara kehilangan kontak dengan pesawat Air Algerie yang terbang dari Ouagadougou ke Aljazair, 50 menit setelah lepas landas, Kamis,” tulis APS.
Disebutkan pula perusahaan pada awalnya menggelar rencana darurat pencarian pesawat dengan nomor penerbangan AH5017 yang terbang empat kali satu pekan di rute sepanjang empat jam itu. Salah satu bencana udara terburuk di Aljazair terjadi Februari lalu, ketika pesawat militer C-130 yang membawa 78 orang jatuh saat cuaca buruk di timur laut pegunungan dan menewaskan lebih dari 70 orang.
Tamanrasset yang terletak di pedalaman selatan merupakan tempat bencana penerbangan sipil terburuk Maret 2003. Dari 103 penumpang Air Algerie yang terbakar ketika lepas landas, hanya satu yang selamat. Satu-satunya korban selamat adalah seorang tentara muda Aljazair yang menderita luka kritis.
CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:|
Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
Pemain Voli Ini Lebih Pantas Jadi Model