Lima Ribu Warga Surabaya Berebut Zakat Rp 50 Ribu

Warga mengantri berdesakan dalam pembagian zakat mal di Masjid Al Irsyad, Kalimas Udik, Surabaya, (5/8). Zakat Mal sebesar 20 ribu di bagikan kepada hampir 1500 warga tidak mampu. TEMPO/Fully Syafi
Warga mengantri berdesakan dalam pembagian zakat mal di Masjid Al Irsyad, Kalimas Udik, Surabaya, (5/8). Zakat Mal sebesar 20 ribu di bagikan kepada hampir 1500 warga tidak mampu. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya-Kurang lebih 5.000 warga Surabaya mengantri demi mendapat zakat maal dari Bos Kaha Tours Travel. Mereka datang sejak siang untuk mendapat uang nominal Rp 50 ribu. "Saya datang pukul 15.30, ada yang datang dari siang," kata Jojer salah seorang warga asal Jalan Bibis, Surabaya.

Jojer mendengar informasi pembagian zakat maal dari teman-temannya. Diakuinya, setiap tahun Bos Kaha Tour Travel, Muhammad Al Jufri, selalu membagikan uang pada malam 27 bulan Ramadan. Kabar yang beredar, nilai uang yang diberikan lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Kabar itu pula yang menarik warga untuk berduyun-duyun datang di Jalan Kalimas Madya III, Surabaya. Di gang sepanjang 300 meter itu, barisan pria berusia muda hingga tua berjejer terbagi menjadi 4 shaf.

Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Komisaris Sutarno mengantisipasi potensi kerusuhan. Sebanyak 75 personel polisi dikerahkan untuk turut mengatur antrian. "Kami lakukan himbauan agar tidak berdesakan," ujarnya.

Pembagian uang dimulai pukul 18.25 WIB dan dilakukan langsung oleh Muhammad Al Jufri dan putranya Ahmad Al Jufri. Ada pecahan Rp 50 ribu untuk dewasa dan Rp 10 ribu untuk anak-anak. Meski tidak sampai menimbulkan kericuhan, tapi warga sempat saling berdesakan dan saling dorong. Polisi dengan sigap memberikan arahan untuk mengatur antrian warga. Dalam waktu 60 menit, pembagian pun tuntas.

Diakui Ahmad Al Jufri, kegiatan ini merupakan tradisi rutin setiap tahun di bulan Ramadhan. "Kalau memberi kepada sesama di malam 27 di mana sering terjadi Lailatur Qadar, akan banyak pahala," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, jumlah warga yang mengantri memang meningkat setiap tahun. Meski tidak pernah mengumumkan secara luas, tapi warga yang berdatangan semakin banyak. Tahun ini, menurutnya, jumlah warga meningkat dua kali lipat. "Ini memang di luar prediksi. Semula rencana ada buka bersama, tapi takut kacau, jadi langsung bagi uang," katanya.

Muhammad Al Jufri mengatakan dirinya tetap melayani berapapun warga yang datang. Apalagi, ia menyadari kebutuhan warga selama Ramadan pasti meningkat. "Kalau Ramadan kan mereka juga banyak kebutuhan," kata pria yang juga pemilik Hotel Grand Kalimas ini.

Ditanya soal jumlah uang yang disiapkan, Muhammad tidak bersedia menyebutkannya. "Wah, kalau uang nggak dihitung. Pokoknya kami layani," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler