Dua Jalur Alternatif Hindari Jembatan Rusak Ciamis

Arus kendaraan dari Jawa Tengah dan Ciamis masuk Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang akhirnya bisa digunakan, Sabtu (3/8). TEMPO/Prima Mulia
Arus kendaraan dari Jawa Tengah dan Ciamis masuk Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang akhirnya bisa digunakan, Sabtu (3/8). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Jabar membuka dua jalur alternatif Pamoyanan dan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk menghindari jembatan di jalan nasional kawasan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jabar, yang ambruk, Kamis dini hari.

"Sembari menunggu perbaikan jembatan pengalihan arus ini diharapkan bisa meminimalkan kepadatan arus kendaraan," kata Kepala Polda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan usai meninjau jembatan yang tergerus longsor di Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Kamis.

Ia menuturkan, arus kendaraan lintas selatan Jabar dari arah Bandung sebagian dialihkan ke jalur alternatif Pamoyanan dan ke jalur lintas Kota Tasikmalaya.

Pengalihan itu, lanjut dia, untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di jalur selatan Jabar kawasan Kabupaten Tasikmalaya. (Baca juga: Mangindaan: Jumat Puncak Arus Mudik)

Rekayasa jalur itu, kata dia, akan dilakukan sampai kondisi jembatan yang dilintasi jalan raya nasional Tasikmalaya Ciamis selesai diperbaiki dan aman dilalui kendaraan.

"Hingga saat ini belum bisa ditentukan kapan perbaikan jembatan selesai," kata Kapolda.

Jalur alternatif yang dibuka yakni lintas Pamoyanan-Suryalaya-Panjalu-Kawali lalu masuk ke kawasan Kota Ciamis hingga menembus Jawa Tengah.

Sedangkan kendaraan yang dialihkan ke Kota Tasikmalaya akan kembali masuk ke Jalan Raya Ciamis.

Longsor itu telah merusak sebagian pondasi jembatan ambrol dan membuat retakan jalan aspal.
Akibatnya jalan raya nasional antar provinsi itu ditutup karena bahaya jika dilewati kendaraan.
Sementara itu volume kendaraan pemudik lintas jalur selatan mulai meningkat. (Baca juga: Jembatan Comal Bisa Dilalui Bus Kecil)

Bahkan sejumlah titik di kawasan Kabupaten Tasikmalaya terjadi kepadatan kendaraan, seperti di jalur Gentong sempat terjadi antrean panjang kendaraan dari Bandung menuju Tasikmalaya.