TEMPO.CO, Malang - Lebaran menjadi momen istimewa untuk berkumpul dengan keluarga. Saat momen istimewa inilah Hotel Tugu Malang, Jawa Timur, menyajikan aneka kuliner Nusantara. Bertema kuliner archipelago, hotel ini menyajikan masakan khas daerah yang eksotis, kaya rasa nan khas, serta disajikan dengan penampilan unik.
"Kuliner Nusantara ditampilkan sejajar dengan masakan internasional lain," kata juru bicara Hotel Tugu, Yudha Susanti, Kamis, 24 Juli 2014. Sajian kuliner Nusantara ini seolah kita diajak menyusuri berbagai kekayaan kuliner kuno. Kuliner Nusantara ini, katanya, terinspirasi ekspedisi sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Pada masa pemerintahannya, Raja Hayam Wuruk menelusuri daerah pesisir Nusantara. Tak hanya melakukan misi ekonomi, mereka juga terpesona kekayaan masakan daerah di Nusantara. Sebagai negara kepulauan, Indonesia tak hanya memiliki kekayaan dan keanekaragaman budaya, bahasa, agama, pakaian adat, tarian, dan alat musik. Namun, menyimpan aneka ragam kuliner Nusantara yang khas dan eksotik.
Selama ratusan tahun, kota pelabuhan Nusantara membentuk Jalan Sutera. Menghubungkan Samudra Pasai, Pidie, Pantai Barat Sumatera, Palembang, Sunda Kelapa, Banten, Cirebon, Semarang, Demak, Tuban, Gresik, Sumbawa Besar, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Selat Makassar, Ternate, Tidore, Maluku Perairan, dan Barus.
"Wilayah pesisir banyak dikunjungi pedagang sutra yang bolak-balik Cina-Eropa," katanya. Interaksi budaya ini turut mempengaruhi budaya dan kuliner khas kota pelabuhan Nusantara.
Kuliner Nusantara hasil percampuran budaya itu meliputi Ketupat Sumpil Blitar, Nasi Kajongan Wayan (Buleleng, Bali), Otak-otak Ikan Asam Pedas Palembang, Sate Lidah Sapi Padang, dan makanan pedalaman. Ketupat Sumpil Blitar merupakan masakan khas Lebaran yang disajikan dengan ayam suwir, bubuk koya, lodeh tewel, dan sate udang bumbu rujak.
Sedangkan Nasi Kajongan Wayan khas Bali terdiri dari bebek betutu, jukut meurap, gedang mekuah, telur bumbu kuning sambal bepasih, serundeng, krupuk ikan Sileman, dan sambal matah yang bakal menggoyang lidah. Kangen otak-otak, chef handal Hotel Tugu menyajikan Otak-otak Ikan Asam Pedas Palembang dan otak-otak goreng telur dengan bumbu asam pedas.
Sedangkan aneka sup juga khusus untuk tamu istimewa saat Lebaran, antara lain Kuah Be Pasih Blimbing Wuluh Bali, sup ikan, kepiting, dan udang tangkapan nelayan pesisir Canggu, Bali, nan segar. Aneka sate juga tak kalah menggugah selera. Seperti sate lidah sapi Padang berbumbu cabai masakan khas bunda yang sangat popular di daerah Minang.
Juga aneka sayuran khas Sunda, karedok dengan bermacam sayuran segar seperti ketimun, taoge, kol, kacang panjang, daun kemangi, dan terong disajikan dengan sambal saus kacang. Serta ayam masak cabai hijau Celebes, ayam dimasak dengan lombok dan tomat hijau, khas Makassar.
Untuk Dessert, hadir es siwalan asli Tuban. Buah siwalan tersaji bersama selasih, pomelo, kelapa muda, dan cincau nan segar. Serta aneka jenis masakan khas Nusantara yang menggugah selera. Saat menyantap masakan Nusantara, mata Anda bakal dimanjakan aneka koleksi perabotan antik dan koleksi perabot rumah tangga klasik.
EKO WIDIANTO