TEMPO.CO, Jakarta: Politikus Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, meyakini akan ada dinamika politik di internal partai seusai penetapan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilu presiden. Dia yakin, Jusuf Kalla berkeinginan membawa Golkar ke dalam pemerintahan yang akan datang.
“Pak JK selaku tokoh Golkar tentu berupaya memperkuat posisi tawar politik pemerintah,” kata Hidayat kepada Tempo di kediamannya, Rabu, 23 Juli 2014. Dia tak menampik saat ini, ketua Golkar provinsi masih mematuhi keputusan DPP Golkar bahwa Munas diselenggarakan pada 2015. “Apalagi setelah ada instruksi resmi dari partai,” kata Hidayat.
Di sisi lain, kemenangan Jokowi-JK juga dia yakini bakal mempengaruhi dinamika politik partai. Dia beralasan, pemerintahan yang baru pasti bakal menggaet dukungan sebesar-besarnya di eksekutif. Karena itulah, dia yakin Jusuf Kalla bakal menarik dukungan partai sebanyak-banyaknya.
Dia mengingatkan dinamika politik tidak seperti matematika yang serba pasti. Menurut Hidayat, tak ada yang bisa memprediksi secara pasti bagaimana kondisi partai ke depan. Hidayat mengatakan salah satu fakta yang muncul adalah keinginan segera melakukan perubahan di Golkar. “Ini proses dan dinamika politik,” kata dia.
Dia menuturkan, Jusuf Kalla akan menjadi sentral dalam peta politik di tubuh Golkar. Namun Hidayat yakin, Jusuf Kalla berhati-hati untuk mendukung salah satu calon ketua umum. Kehati-hatian ini, kata dia, karena mereka ingin proses Musyawarah Nasional Golkar berjalan dengan wajar. “Bahwa campur tangan tentu ada,” kata dia. (Baca juga: Partai Koalisi Prabowo-Hatta Bakal Membelot)
Sejumlah nama sudah secara terbuka mengajukan diri sebagai calon ketua umum Golkar. Misalnya, Wakil Ketua Umum Agung Laksono dan M.S. Hidayat. Selain itu, ada sejumlah tokoh muda Golkar yang disebut-sebut bakal maju. Misalnya, Agus Gumiwang Kartasasmita, Erwin Aksa, dan Airlangga Hartarto.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler: