TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Jakarta Timur Iflahah Zuhriyaten mengatakan pihaknya dan Komisi Pemilihan Umum Daerah akan segera memenuhi rekomendasi Badan Pengawas Pemilihan Umum.
"Di daerah Jakarta Timur saja lebih dari 1.000 kotak suara," kata dia saat dihubungi Tempo pada Kamis, 24 Juli 2014. (Baca: KPU Umumkan Hasil Pilpres, Penumpang Pesawat Melonjak)
Menurut Iflahah, Panwaslu sudah melakukan koordinasi dengan pihak KPU setempat dalam penghitungan ulang. Dia mengatakan dengan kondisi menjelang Idul Fitri kemungkinan saksi akan banyak yang melakukan pulang kampung. "Kami akan membuka kotak suara setelah Lebaran, jika tak ada saksinya," kata dia.
Untuk informasi lebih rinci berapa kotak suara yang akan dibuka, Iflahan mengatakan akan memberitahu publik setelah Lebaran. Saat dikonfirmasi, ia sedang tidak membawa data tersebut. "Saya sedang mudik, nanti setelah Lebaran saya undang untuk menjelaskan," kata dia.
Sebelumnya Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ida Budhiati menjelaskan terkait dengan 5.841 TPS yang dinilai bermasalah di DKI Jakarta. Bawaslu, kata Ida, memberikan rekomendasi berupa pemeriksaan ulang terhadap hasil pencoblosan dari ke 5.841 TPS tersebut. "Bukan pemungutan suara ulang," kata dia. (Baca: KPU Anggap Mutu Pilpres Meningkat)
Ketua Bawaslu DKI Minah Susanti mengatakan Bawaslu DKI bahkan tak pernah mengeluarkan pernyataan merekomendasikan pemungutan ulang itu. "Saya klarifikasi, tak pernah kami merekomendasikan KPU DKI agar gelar pemungutan ulang di lima ribu lebih TPS," kata Minah.
Bawaslu DKI hanya merekomendasikan pemungutan suara ulang di 13 TPS karena memang terbukti ada kecurangan. "Selain 13 TPS, kami tak keluarkan rekomendasi," kata Minah.
SAID HELABY
Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub