TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam kasus korupsi penyelenggaraan haji 2012-2013 di Kementerian Agama. Kali ini yang diperiksa adalah Erik Satrya Wardhana, Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR dari Partai Hati Nurani Rakyat.
Erik mengaku mendadak berniat naik haji pada 2012. Dia kemudian mencari tahu apakah bisa pergi pada tahun itu juga. "Lalu saya diarahkan ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji PT Al-Amin Universal oleh staf khusus Menteri Agama Suryadharma Ali," kata Erik di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 25 Juli 2014. (Baca: KPK Periksa Rombongan Haji Gratis)
Erik membantah tudingan bahwa ibadah hajinya yang memakan ongkos US$ 19.000 itu mengambil kuota jemaah haji lain. Menurut dia, nasabah ONH Plus bisa cepat berangkat ke Tanah Suci, dan semua orang tahu banyak pejabat negara bisa naik haji tanpa mengantre. Dia juga mengatakan fasilitas khusus tersebut tidak mengganggu kuota. (Baca: Anggota DPR Ini Minta Jatah Haji ke Suryadharma )
Erik pun menampik kabar bahwa dia ikut dalam rombongan haji Suryadharma Ali, mantan Menteri Agama yang menjadi tersangka kasus korupsi ini. Dia mengaku bertemu dengan Suryadharma dan beberapa anggota DPR lain di dalam pesawat. "Saya baru merasa satu rombongan Menteri Agama ketika sudah memakai ihram dan satu bus. Itu pun dengan arahan Bu Ermalena Muslim Hasbullah (staf khusus Suryadharma)," ujar Erik. (Baca: Pengakuan Staf Khusus Suryadharma Soal Haji Gratis)
Erik yang menggunakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji PT Al-Amin Universal---milik Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Melani Leimena Suharli--untuk pergi haji mengaku tidak tahu bahwa ada perdagangan kuota haji. "Saya lebih nyaman menggunakan jasa Al-Amin karena fasilitas dan pelayanannya bagus," katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Terpopuler
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Jokowi Ingin Perempuan Jabat Menteri Pertahanan
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo