TEMPO.CO, Jakarta - Seperti terminal bus lainnya, Terminal Lebak Bulus di Jakarta Selatan bertambah ramai di puncak arus mudik hari ini, Jumat, 25 Mei 2014. Padahal, lokasi ini sudah terlarang untuk aktivitas angkutan antar kota antar provinsi. Selain itu, arealnya juga sudah ditutup demi proyek pembangunan Mass Rapid Transit.
"Saya kan biasa pesan tiket di sini. Saya naik bus dari mana lagi? Masak saya harus ke Terminal Kalideres (di Jakarta Barat) atau Pulogadung (di Jakarta Timur)? Lagian, busnya ada di sini," ujar Saindah, seorang pemudik menuju Wonogiri, Jawa Tengah, ketika ditemui pada Jumat, 25 Juli 2014.
Pemudik lainnya, Siti Farida, 32 tahun, juga keberatan jika harus naik bus selain dari Terminal Lebak Bulus. Sama seperti Saindah, dia mengaku tidak tahu kalau terminal bus antar kota antar propinsi (AKAP) sudah ditutup dan aktivitasnya dipindahkan ke sejumlah terminal lain.
"Di tiket ini saya disuruh naik dari Lebak Bulus. Mana saya tahu kalau itu dilarang pemerintah," ujar Rifat, pemudik yang lain lagi.
Supir bus PO Lentera Dara Agung jurusan Jakarta-Wonogiri, Samino, 35 tahun, mengaku mengetahui bahwa bus tidak boleh menaikkan penumpang di Terminal Lebak Bulus. Namun, ia pasrah karena diminta perusahaannya berhenti di terminal dan menaikkan penumpang.
"Saya tahu Dinas sudah melarang. Tapi di sini lebih ramai. Nanti selepas Lebaran saya juga enggak akan ngetem di sini lagi. Saat ini saya sih ikut kantor saja," katanya. (Baca: Puncak Mudik Terjadi Saat Libur Sekolah dan PNS)
Kepala Terminal Lebak Bulus Adjmain menegaskan bahwa aktivitas bus-bus yang ada di terminal itu adalah ilegal. Ia mengaku sudah memberitahu bus-bus AKAP agar tidak ngetem di terminal tersebut. Ia juga sudah mengarahkan agar bus-bus menaikkan penumpang dari Terminal Kampung Rambutan (di Jakarta Timur), Pulogadung, dan Kalideres.
Bus yang ngetem di area Terminal Bus Lebak Bulus yang tersisa saat ini, menurut Adjmain, tidak membayar retribusi kepada pihak terminal. "Mereka (PO Bus) memang selalu bandel dan mencari lahan kosong." Adjmain sudah melaporkan bus-bus tersebut ke Dinas Perhubungan untuk ditindak.
ROBBY IRFANY
Terpopuler
Petisi Netizen Minta PKS Dikucilkan di Parlemen
Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla
Jokowi Bertemu SBY Bahas Transisi Usai Lebaran
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya