Mudik, Jangan Lewati Genangan Air  
Reporter: Tempo.co
Editor: Rachma Tri Widuri Staf Redaksi
Jumat, 25 Juli 2014 06:33 WIB
Suasana di gerbang tol Cikampek ramai oleh mobil pemudik, Kamis dini hari, 24 Juli 2014. Mereka ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar di kampung halaman. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada musim mudik Lebaran ini, para pemudik yang menggunakan mobil pribadi diminta lebih berhati-hati karena hujan deras diprediksi masih akan turun di berbagai daerah di Jawa. Safrudin, Service Manager PT Auto Daya Keisindo (bengkel resmi mobil Honda), menyarankan pengemudi untuk sebisa mungkin menghindari jalan yang tergenang. "Kita tidak tahu berapa dalam genangan air tersebut. Jika dalam, bisa sangat berbahaya," ujarnya saat dihubungi Tempo akhir pekan lalu. Menurut dia, jika genangan tersebut cukup dalam, dapat terjadi benturan dengan bagian dek mobil. (Baca: Arus Mudik Diklaim Masih Aman)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, jalan pada kondisi hujan juga dinilai Safrudin sangat berisiko karena membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh. Karena itu, pengemudi diminta menjaga jarak lebih panjang agar terhindar dari tabrakan dari belakang. Selain itu, saat membelok juga harus dengan kecepatan yang lebih rendah daripada saat kita melewati belokan itu dalam kondisi kering.

"Medan jalan saat perjalanan mudik bermacam-macam. Untuk itu, harus tahu teknik-teknik dalam melewati berbagai macam tipe jalan," ujarnya. (Baca: Rute Alternatif Cepu-Babat Mulai Dipadati Pemudik)

Untuk melewati kondisi jalan yang bergelombang, Safrudin memberi tip: sebaiknya menggunakan gigi rendah karena membantu mobil untuk mendapatkan tenaga torsi yang berlebih. Dia juga memberi saran untuk mengurangi kecepatan dengan posisi mobil tegak lurus saat melewati polisi tidur. (Baca: Jalur Tengah Sadang-Subang-Cikamurang Mulai Ramai )

Demi keamanan berkendara, Safrudin menyarankan, selama melakukan perjalanan jauh, pengemudi berusaha mengendarai mobil tidak lebih dari dua jam dari saat pertama kali memulai perjalanan. "Konsentrasi maksimal kita hanya dua jam. Jika sudah mencapai waktu tersebut, diharapkan untuk istirahat," tuturnya.

Satu hal lagi, kata Safrudin, sebaiknya, saat menempuh perjalanan jauh, pemudik menyiapkan pengemudi cadangan. Jadi, kedua pengemudi sewaktu-waktu siap bertukar posisi bila salah satunya mengalami keletihan.

HERMAWAN SETYANTO

Berita lain:Subaru Enggan Bangun Pabrik di IndonesiaTip Mudik ala ChevroletPenjualan Toyota Tumbuh 23 PersenChevrolet Targetkan 1.000 Part-shop Tahun IniSulitnya Me-recall Mobil Lawas

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi