Jalur Tengah Macet, Sadang-Cimaung Berlaku 1 Arah

Petugas Polisi mengatur lalu lintas yang dipenuhi pemudik dengan sepeda motor di Cirebon, Jawa Barat. 25 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petugas Polisi mengatur lalu lintas yang dipenuhi pemudik dengan sepeda motor di Cirebon, Jawa Barat. 25 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Purwakarta -  PT Jasa Marga bersama kepolisian terus melakukan buka tutup jalur arus mudik di pintu gerbang tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. Sistem buka-tutup ini diberlakukan karena arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah terus meningkat. (Baca: Malam Ini 137 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta)

"Buka tutup dilakukan dengan memperhatikan kondisi arus mudik di jalur utama Pantai Utara dan jalur tengah," kata Kepala Gerbang Tol Cikopo, Andry Yusup, saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 25 Juli 2014. (Baca: 217.835 Kendaraan Masuk Brebes, Pantura Macet)

Menurut Andry, jika koridor Cikopo-simpang Mutiara-simpang Jomin dan Pantura kondisinya sudah padat, arus mudik dialihkan ke jalur tengah. Sepanjang Jumat pagi hingga sore, arus mudik di pintu gerbang tol Cikopo sudah mencapai 26 ribu kedaraan. Saat berita ini ditulis, masih terjadi pengalihan arus kendaraan yang datang dari arah Jakarta ke jalur tengah, keluar melalui pintu gerbang Sadang, Purwakarta, lalu menyusuri ruas Subang-Cikamurang-Cijelag-Tomo-Palimanan, Cirebon. (Baca juga: Arus Mudik di Jalan Lintas Sumatera Mulai Ramai)

Agar arus mudik tidak terjebak kemacetan di ruas Sadang-Cimaung yang mencapai jarak dua kilometer, Kepolisian Resor Purwakarta sejak Jumat sore, 25 Juli 2014, sudah memberlakukan one way di ruas tersebut. "Ruas Sadang-Cimaung hanya diperuntukan kendaraan mudik menuju Subang-Cikamurang," ujar Kepala Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Besar Slamet Heryadi.

Adapun seluruh kendaraan yang datang dari arah Subang menuju kota Purwakarta dan Jakarta dialihkan melalui jalur alteratif Cimaung-Munjul-Kota terus ke pintu gerbang Ciganea dan langsung ke Jakarta.

Kepadatan arus di jalur tengah menimbulkan kemacetan di lokasi menjelang pasar tumpah Cipeundeuy dan Kalijati. "Dari Pasar Cipeundeuy sampai Kalijati memakan waktu dua jam," ujar pengemudi mikro bis Andawuri, jurusan Sumedang-Bekasi, Agus. Padahal, jika kondisi normal paling lama 25 menit.

NANANG SUTISNA

Terpopuler
Gara-gara Jokowi, Album JFlow dalam Bahaya
MH17 Jatuh, Warga Belanda Usir Anak Perempuan Putin
Kabinet Jokowi Beri Ruang Luas Bagi Perempuan
Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus
PKS Mengaku Setia Dampingi Prabowo